Thursday, February 2, 2012

TAMAN SUROPATI

Demi apa gue gak pernah mimpi bisa ke Taman Suropati. Tempat yang gue baru dengar saat gue tertarik dengan alat musik biola dari seorang teman. Disana, di Taman Suropati, biasanya komunitas pecinta biola berkumpul dan bermain biola. Disana, semua orang bisa belajar biola tanpa biaya sedikitpun. Bukan gue namanya kalau gak ngiler dengar kata "gratisan" :P

Sebelum jalan ke taman ini, gue sempat dilema karena saat kita berenam keluar rumah, waktu sudah menunjukkan jam 10 pagi, menurut gue sih, jam 10 itu masuk ke siang :)
Dan rencananya, hari itu gue sudah bertekad untuk pulang ke Bandung. Yap, ini bukan pilihan yang mudah. Satu sisi gue nafsu gila jalan-jalan ke taman Suropati, di sisi lain ada bayangan orang tua yang ngomel-ngomel kalau gue terlambat pulang dan disisi lain ada sosok bapak-bapak yang nunjuk-nunjuk gue bawa selembar formulir yang seharusnya gue isi sejak hari jum'at.


Karena dua dari tiga pilihan itu tak menyenangkan, akhirnya gue pilih yang pertama : tetap pergi ke taman suropati. Sayangnya, Jijah gak bisa ikut jalan-jalan karena ada satu dan lain hal. Semangat! 5 orang cewek pecicilan bisa meramaikan dunia #lebay

Perjalanan kita dihibur hujan rintik-rintik sampai hujan deras yang tak terkira sebelumya. Tapi jangan harap semangat berpose dan tertawa bersama kita tergerus oleh derasnya hujan.

Turun dari Busway, kita naik Bajaj, ini kali kedua gue naik kendaraan jaman purba yang masih ada di Jakarta. Gue sebajaj bertiga bareng Jejen + Yanti. Sedangkan Fajar + Eli terpisah di Bajaj yang satu lagi. Ada sedikit percakapan ganjil antara kita bertiga vs Abang Bajaj:

"Mau kemana, neng?" Abang bajaj bersabda.
"Wah, ikutin Bajaj yang belakang deh, Bang." kompakan bertiga
"#$%^&" abang Bajaj mungkin BT tiba-tiba.

Tapi akhirnya, tanpa nyasar kita sampai di Taman Suropati dan disambut dengan hujan yang mengguyur tanpa ampun.

Karena  air hujan bertebaran dimana-mana, akhirnya kita minta abang bajaj untuk menepikan kendaraan mulianya di pinggir sebelah kiri jalan, supaya kita bisa berteduh sebentar di pos polisi depan gerbang kediaman Duta Besar Amerika (ini kalau gue gak salah ya, soalnya ada bendera Amerikanya). Sialnya, baru saja menepi sebentar, pak polisi berkata dengan halus-nya 

"Wah, mbak..maaf ya gak bisa ikut disini, soalnya sekarang lagi ada acara, kalau mau berteduh, disana aja ya.." sambil menunjukkan padepokan yang ada di taman Suropati. 

Lo tahu? Saat mereka (para polisi) bilang seperti itu, hujan sedang deras-derasnya. Well, jangan salahkan masyarakat bila kecewa dengan para punggawa-punggawanya yang hampir tak sungkan menendang saudara sendiri.

Apa mau dikata, permintaan bapak polisi yang hebat itu rasanya mustahil ditolak, akhirnya kita berlima lari-lari menyebrang jalan menuju padepokan di salah satu sisi taman Suropati. Tak buruk memang, tapi tingkah lari-lari di tengah hujan bak para pemain film India itu membuat kami kuyup dengan suksesnya.

Hujan mereda! Yeaahh!! saatnya berpose-ria! segala pose dicoba, segala pose diabadikan, lupakan kejadian diawal kedatangan yang tak mengenakkan!



0 comments:

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)