Wednesday, September 19, 2012

DANGDUT DI TELINGAKU

Dangdut, musik yang katanya berasal dari negeri ini rasanya sudah tak bisa kutolerir lagi susunan kata di dalamnya. Aku memang buta dengan dunia industri musik, tapi aku bisa membedakan mana musik yang berkualitas mana yang tidak. Ya ya ya, aku yakin kau juga pasti bisa melakukannya.

Seingatku, dulu saat Rhoma Irama mempelopori dunia perdangdutan, isi lagunya penuh dengan ajakan-ajakan berbuat baik dan larangan berbuat hal yang tak diperbolehkan karena merusak diri sendiri. Dulu saat penyanyi-penyanyi dangdut wanita masih "beradab" enak sekali rasanya mendengar lagu dangdut dinyanyikan. Ah, aku lupa. Mungkin ukuran "beradab" dulu dan sekarang telah berbeda. Mungkin aku tak tahu pasti bagaimana para penyanyi dangdut lainnya yang mungkin saja "tak beradab".


Kini setiap kudengar lagu remix yang tak jelas dengan suara penyanyi mendayu-dayu yang juga tak jelas dilengkapi dengan lirik yang lebih-lebih tak jelas sudah dapat kutebak dengan jelas itu musik norak yang katanya ber-genre dangdut. Sedih bila kudengar lagu dangdut yang liriknya tak jauh dari proses atau hasil reproduksi. Coba kau hitung berapa banyaknya. Kabari aku bila kau menemukan kurang dari lima lagu dan buang saja datamu bila kau menemukan lebih dari sepuluh lagu "bernadakan" tema-tema seks.

Aku tahu sekarang jamannya kebebasan berkarya, tapi karya yang seperti apa? Kebebasan akan berbatas bila bertemu kebebasan orang lain.

Dangdut ditelingaku, kini tak lebih dari lagu-lagu norak tiada dua. Penyanyi dangdut dimataku, tak ubahnya dari sosok iblis berwujud manusia. Pekerja industri musik dangdut dimataku rasanya kini sama saja dengan para germo.Penikmat musiknya kini sama saja seperti para pembaca majalah porno. Apapun alasannya, apapun sebabnya, apapun rasionalisasinya, aku tak pernah setuju "dangdut dulu" berubah menjadi "dangdut kini"

Maafkan aku atas kebencian yang tak membuatku adil. Kebencian itu tidak kuutarakan untuk kau -para penyanyi dangdut atau orang-orang yang terlibat dalam industri musik dangdut atau juga para penikmat dangdut yang sopan dan tak seperti itu- tapi untuk mereka yang kusebutkan ciri-cirinya sebelumnya. Mohon tak usah kau marah dan sibuk berdebat denganku bila kau tak setuju karena ini hanyalah dangdut menurut mata dan telingaku.

Dangdutku dulu, tak begini... :(

0 comments:

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)