Sunday, November 11, 2012

SAMA SAJA

Hei kau yang ada disana, laiknya seperti seorang teman aku ingin menyapamu namun tak bisa. Tak bisa karenaku tak mau. Jadi apakah ingin dan mau itu berbeda?

Hei kau yang ada disana, seperti seorang rekan inginku tersenyum padamu namun tak terlaksana jua. Tak terlaksana karena ku tak ingin. Mungkin ada kaitan antara tak terlaksana dan tak ingin.

Hei kau yang ada disana, memang dunia takkan runtuh bila kau tak ada disana. Tapi cerita diri ini tak akan sama bila kau tak pernah ada disana. Masihkah kau disana?

Hei kau yang ingin kubisikkan romansa-romansa tak bernama, masihkah telingamu disana? Ah, ya.. siapa aku memerintahmu dengan pertanyaan seperti itu.

Hei kau yang ada disana, kutitipkan rindu pada angin, langit, bulan, bintang bahkan hujan agar mereka menyampaikannya padamu. Tapi kau tetap bergeming seakan tak menerima titipan itu. Apakah titipanku kau abaikan? ataukah mereka yang tak pernah mau menyampaikannya padamu?

Hei kau yang ada disana, saat jalan kita memang nyata berbeda kumohon pergi dengan cepat dan menjauh sebisa kau menjauh. Walau kutahu kau tak pernah bisa menjauh.

Hei kau yang ada disana, jangan kau melihatku seperti kumelihatmu. Aku sadar cermin yang membuat kita saling menatap. Cermin yang membuat kita tak bisa saling berjauhan. Cermin yang membuat aku sadar, kau adalah aku yang tak bisa kupecah begitu saja. Kau dan aku sama saja.


0 comments:

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)