Monday, December 31, 2012

AKHIR TAHUN


Wow, akhir tahun datang juga! Terlalu banyak cerita menarik di tahun ini. Mulai dari A-Z, 1-tak terhingga. Semuanya menyenangkan, mengasyikkan dan menambah ilmu. Entah itu ilmu pasti, tak pasti bahkan filosofi. Ah ya, tahu apa aku tentang ilmu. :)

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Segalanya. Tahun ini lagi-lagi penuh berkah dan kemajuan. Walaupun banyak juga tantangan dan hambatan yang sempat membuat patah arang, namun Ia menunjukkan padaku bahwa itu tak pantas dilakukan. Walau banyak aral melintang, Ia selalu mempertemukanku dengan orang-orang yang tepat, cara yang tepat, waktu yang tepat dan dilengkapi dengan cara menegur yang tepat. Ah, Tuhan Kau sangat baik padaku ({})

Kucoba telusuri tulisan-tulisan lamaku selama tahun 2012 ini. Cukup banyak ternyata, ada 77 tulisan iseng, termasuk tulisan berbobot minus didalamnya. Aku tak pandai menulis dan merangkat kata dengan baik, kawan. Tapi dari tulisan-tulisan itu sedikitnya membawa pikiranku melesat mundur ke masa-masa 12 bulan kebelakang. 

Tahun ini benar-benar menyenangkan, hebat dan luar biasa. Entah bagaimana indikator dari ketiga klaim yang aku sebutkan tadi. Yang jelas tahun ini kumelewati kegiatan bersama banyak orang. Mulai dari Dauroh Anak Jalanan (2) bersama teman-teman di Kampus Peduli, Meet The Leaders yang diselenggarakan oleh Indonesian Future Leaders bersama orang-orang yang menyenangkan, "menjenguk" umi jejen di bekasi, Kuliah Kerja Nyata lebih dulu daripada teman-teman yang lain (walaupun lulusnya mungkin tak tepat waktu), ikut berbagai lomba menulis dan kuis, menjadi panitia Rapat Koordinasi Nasional Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi se-Indonesia, seminar-seminar, lokakarya, diterima sebagai tester di Hudassari, dan menjadi pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi -rumahku-. Tuhan, lagi-lagi Kau selalu baik padaku. 

Tahun ini juga tahun yang didalamnya ada kepedihan mendalam. Sahabatku tersayang bertemu dengan-Nya. Ia sengaja 'tidur selamanya' di negeri kangguru sana, supaya kami bisa berziarah katanya. Far, damai Kau bersama-Nya disana. Ibuku tersayang mengalami kecelakaan, ayah serta adik-adikku sakit bergiliran. Hem, Tuhan..Kau terlalu tahu cara membuat kami kuat. 

Tahun ini tahun yang istimewa. Teman-temanku bertambah, bahkan ada yang bertemu kembali setelah sekian lama tak bersua. Walaupun memang ada yang menghilang setelah sekian lama menjalin kebersamaan. Bukankah itu gunanya Kau ciptakan banyak sekali manusia, Tuhan? Jika salah, maafkan aku karenaku terlalu banyak berspekulasi tanpa landasan :)

Terimakasih teman-teman Kampus Peduli yang telah memberikan rasa nyaman berorganisasi dan berbuat untuk sesama. Terimakasih teman-teman Psikologi 2009 yang telah memberikan dukungan tiada henti dan kontribusi yang luar biasa membantu. Terimakasih teman-teman Care Others, tanpa kalian aku takkan pernah tahu bagaimana rasanya menyelenggarakan acara yang luar biasa hebat. Terimakasih teman-teman SMF Psikologi 2012-2013 yang telah bekerja keras aktif berkontribusi untuk berbagai kegiatan yang kita adakan. Terimakasih para dosen dan kakak tingkat serta para alumni yang begitu perhatian dan banyak memberikan masukan positif bagi kami (SMF Psikologi) dan bagiku khususnya. Terimakasih untukmu atas segala kebaikan yang selalu kau berikan padaku walau aku tak pernah membalasnya dengan setimpal, Terimakasih teman-teman Chikafive dan d'marginers yang telah jujur dalam segala hal padaku. Terimakasih kedua surgaku (ayah dan ibu), adik-adikku yang telah memberi lebih banyak perhatian, teguran dan nasihat dari orang manapun. Terimakasih kepada seluruh keluarga besarku, atas segala dukungan dan pemahaman yang luar biasa tak terhitung banyaknya. 

'Terimakasih untuk semua orang yang pernah mengenalku, bertemu kalian benar-benar suatu kebanggaan. Terimakasih atas segala kebaikan yang belum kubalas sepadan dengan apa yang kalian berikan, semoga Tuhan membalas semua kebaikan itu. Semoga perbaikan-perbaikan semakin bertambah pada diri kita. Semoga 2013 menjadi tahun yang lebih berkah lagi. Semoga rahmat dan kasih-Nya selalu tercurah untuk kita semua. 2012, kau cantik dengan segala pesonamu :)

Yeah, ini akhir tahun! :D

Read More

Saturday, December 15, 2012

UDARA KAMI


Journalist Psychology Community. Komunitas Jurnalis di Fakultas Psikologi ini lebih sering disebut JPC. Sebuah wadah yang diperuntukkan bagi mahasiswa Fak. Psikologi di UIN SGD BDG. Bukan hanya menelurkan tulisan, JPC juga membuka pintu mereka lebar-lebar untuk para mahasiswa yang ingin bereksplorasi dalam bidang fotografi. Anggotanya terdiri dari mahasiswa Fak Psikologi berbagai tingkatan yang tak bisa kusebutkan satu persatu.

Dulu aku pernah terpikir membuat komunitas seperti ini, namun karena konsep yang kurang matang akhirnya kandas juga. Tapi JPC, tidak demikian adanya. Komunitas yang diprakarsai oleh orang-orang kreatif luar biasa ini kuyakin bisa bertahan hingga akhir kepengurusan kami, kalau bisa menjadi komunitas yang terus hidup tanpa batas kepengurusan. Tuhan, betapa membuat kegiatan yang kontinyu adalah hal yang tak semudah kupikirkan. Tapi keraguanku rasanya bisa dijawab dengan pembuktian oleh para pengurus andal kami : Annisa Nursyamsi, Nadrian Akhsanov, Lubi Nurzaman, Ismi Meilasari, Arina M. Husna.

Berita terbaru selalu bertebaran di berbagai akun jejaring sosial kami. Mulai dari akun facebook, twitter hingga blog. Berita demi berita tersampaikan secara berkala lewat artikel-artikel di majalah dinding dan buletin. Ah, ritme kami mungkin bukan ritme shinkashen, tapi aku yakin semua orang dalam kepengurusan ini sudah lebih dari optimal menunaikan kewajiban mereka satu persatu.

Bidang pengembangan pers mahasiswa menjadi orang dalam barisan pertama atas tersebarnya berbagai informasi di fakultas Psikologi. Aku secara pribadi yakin, bidang ini bisa dengan optimal menjadi forum bertukar informasi kegiatan fakultas Psikologi se-Indonesia. Entah mengapa, aku begitu yakin dengan hal satu ini.

Bidang ini pula yang siap mengkritisi berbagai kebijakan kampus yang merugikan mahasiswa. Teman-teman kami inilah yang akan mencari setiap saat perkembangan, perhentian dan permulaan berbagai hal yang ada di kampus kami.

Dengan dipegang orang-orang yang berpengalaman dan mempunyai kapasitas mumpuni di bidang pers dan jurnalistik, aku yakin kedepannya bidang ini bisa lebih memberikan manfaat yang terasa lebih dalam oleh para mahasiswa Fak Psikologi secara keseluruhan.

Bila diibaratkan, teman-teman hebat kami ini seperti udara yang siap menyebarkan getaran-getaran suara ke setiap telinga yang ada di Fakultas Psikologi. Tanpa udara, kita tak bisa mendengar. Tanpa ada bidang 5, kami tak bisa mengetahui apa yang dilakukan dan diusahakan oleh para perwakilan mahasiswa di kepengurusan Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SGD BDG.

Terimakasih telah begitu loyal dalam setiap kegiatan yang ada. Bila diberi skala sikap senang bekerjasama dengan kalian, kuberi skala 5, angka terbesar untuk menunjukkan kepuasan dan betapa menyenangkannya bekerjasama dengan teman-teman semua. Terimakasih telah berkontribusi secara aktif untuk kemajuan SMF Psikologi kedepannya. Bangga berkenalan dan menjadi satu tim dengan orang-orang hebat seperti kalian J

Read More

TRAINING OF TRAINER, LANGKAH AWAL KEPENGURUSAN KAMI


Kalian harus menciptakan sistem, agar pengurus selanjutnya tinggal meneruskan estafeta perjuangan kalian.” 

Begitulah sedikit kutipan berharga dari para narasumber kami di tengah-tengah kegiatan internal pengurus SMF Psikologi UIN SGD BDG yang kami beri nama “Training of trainer”. Sebenarnya kegiatan kami ini adalah kegiatan pembuka dari rangkaian kegiatan yang telah kami tetapkan menjadi program kerja selama kami menjabat menjadi pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam acara ini kami diberikan pengarahan awal oleh para senior kami dalam berbagai hal. Mulai dari materi dasar keorganisasian, hingga administrasi organisasi.

Antusiasme teman-teman kami, para pengurus SMF Psikologi UIN SGD BDG seakan membludak. Hanya beberapa orang saja yang tak bisa hadir di acara yang sangat menginspirasi ini. Sungguh, aku secara pribadi merekomendasikan acara ini harus tetap ada di setiap kepengurusan SMF kedepannya. Disini kami sama-sama belajar bagaimana sebuah organisasi harus dihidupkan. Disini kami sama-sama tersadar bahwa kami harus mencari cara dan memutar otak lebih lama untuk formula yang tepat untuk memberdayakan orang-orang yang ada di dalam organisasi ini. Disini kami sama-sama belajar bahwa organisasi bukanlah wadah kosong yang tak ada aturannya. Disini kami sama-sama disadarkan bahwa kami kini menjadi satu dalam sebuah badan bernama SMF Psikologi UIN SGD BDG.

Acara yang bermanfaat ini tak akan pernah terselenggara tanpa inisiatif dan langkah konkrit dari orang-orang hebat dibelakangnya : Bidang pengembangan aparatur organisasi. Ada Amir Fudin, Annisa Nurul Imaniana, Eva Nurkhofifah, Muhammad Fadli dan Ahmad Puguh Gumilar. Terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk memberi bekal pada seluruh pengurus SMF dengan berbagai materi yang disajikan dengan nikmatnya.
Terimakasih untuk para pemateri : Hendro Prakoso Budisantoso, S.Psi., M.Si., Psikolog, Agus Abdul Rahmah, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Nisa Hermawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Tahrir, S.Psi., M.Si., Royanullah Ibrahim., S.Psi., Irfan Hilmi, S,Psi. yang telah memberikan pencerahan baru bagi kami. Semoga kami bisa mewujudkan apa yang diharapkan oleh orang-orang hebat seperti kalian. Semoga kepengurusan tahun ini bisa lebih optimal dan lebih progresif serta bermanfaat.

Dengan segala keterbatasan, teman-teman telah membuktikan untuk terus bergerak tanpa pamrih, tanpa lelah dan tanpa banyak bicara. Terimakasih atas kerjasama yang membuatku lagi-lagi bersyukur bisa bertemu orang-orang seperti kalian. Tuhan, kehormatan dari-Mu benar-benar membuatku tak bisa berkata-kata lagi selain mengucap syukur dan memanjatkan puja dan puji pada Mu. Alhamdulillahirabbil’alamin. Satukan kami dalam kasih sayang-Mu, Tuhan. 
Read More

SEMINAR NASIONAL : WUJUD KEMAMPUAN MAHASISWA PSIKOLOGI UIN SGD BDG


Resah. Itu yang kurasakan saat mendapat kabar pemateri seminar nasional kami tidak bisa hadir dalam acara yang kami canangkan. Sungguh, kabar itu adalah kabar yang tak kami persiapkan adanya. Di tengah keresahan kami, narasumber yang kami hubungi dengan baik hati mencarikan pengganti mereka untuk acara ini. Dan terpilihlah dua pemateri yang dapat menjadi narasumber kami di acara ini : Sekjen Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia, Sus Budiharti, S.Psi., Psikolog dan Bidang Kompartmen Organisasi Himpunan Psikolog Indonesia, Dr. Andik Matulessy, M.Si., Psikolog.  Kau tahu, mereka lebih dari sekedar luar biasa!

Keresahan kami benar-benar tak beralasan. Acara kami berjalan lancar meskipun dimulai lebih lama daripada waktu yang dijadwalkan. Peserta berdatangan dari berbagai universitas. Bahkan, yang kami tidak habis pikir, ada beberapa peserta yang datang dari luar kota dan beberapa dosen muda yang hadir di acara kami. Betapa kami merasa penting di hari itu.

Sebenarnya ini adalah hal lumrah untuk sebuah seminar nasional, tapi (setidaknya menurutku) tidak lumrah dengan jarak publikasi dan acara yang berdekatan. Lagi-lagi Tuhan memainkan peran-Nya.

Para peserta RAKORNAS ILMPI yang ke II juga mengikuti seminar nasional ini. Jadi, ini adalah seminar nasional yang benar-benar diikuti oleh mahasiswa psikologi se-Indonesia, bukan hanya sekedar seminar biasa dengan embel-embel label nasional.

Para panitia dengan sigap dan cepat mempersiapkan semuanya. Kami bangga dengan penyelenggaraan yang memuaskan (menurut kami). Acara demi acara berlangsung, meskipun ada beberapa kesalahan yang muncul, namun itu tak mengurangi rasa bangga kami kepada para panita seminar nasional yang sudah bersusah payah dan bekerja keras untuk menyelenggarakan acara ini. Kalian benar-benar hebat!

Permohonan maaf sebesar-besarnya kami ucapkan atas kekurangan dalam acara ini. Entah itu dari segi penyambutan, konten acara ataupun teknis akhir acara. Sungguh, kami benar-benar tahu acara ini jauh dari kata sempurna, tapi kami sudah berusaha sedemikian rupa untuk menjadikannya sempurna.

Terimakasih kami haturkan untuk para panitia yang sudah berjibaku membagi waktu ditengah padatnya jadwal praktikum yang tak bisa ditangguhkan. Terimakasih atas loyalitas, totalitas dan kredibilitasnya selama penyelenggaraan acara ini. Cerita acara ini akan berbeda bila bukan kalian yang menjadi panitianya. Sungguh, aku harus banyak belajar dari kalian, teman.

Terimakasih pula kami ucapkan untuk berbagai pihak yang telah membantu kami menyelenggarakan acara tingkat nasional ini, semoga kami bisa mengadakannya lagi dilain kesempatan.

Bila rasa pahit terasa manis diakhir habisnya sebuah makanan, maka rasa manis inilah yang sedang kukecap setelah sekian lama mengusahakan terselenggaranya acara ini. Semoga kedepannya kami lebih baik lagi. Semoga kami tak pernah puas dengan hasil yang kami dapat sehingga kami dapat belajar terus menerus. Tuhan, mampukan kami untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Amin. 
Read More

RENCANA TUHAN RENCANA KEBAIKAN


Ponselku bergetar. Satu pesan kuterima jam 2 dini hari. Kubuka pesan itu, kubaca pengirim dari pesan singkat dini hari : Bidang 2. Satu lagi pesan singkat dari bidang penegakan kode etik dan akhlakul karimah. Entah apa yang ada dipikiran mereka. Dengan ikhlas tanpa paksaan menyebarkan pesan singkat yang berisi kalimat-kalimat penuh ‘ibroh dan hikmah. Tuhan, lagi-lagi Kau pertemukanku dengan orang-orang baik tiada dua.

Di lain malam kuterima nomor itu menghubungiku tepat di sepertiga malam. Aku yang terlalu terlelap merasa malu dan menyesal mengapa aku tak mudah terbangun seperti orang lain. Malam itu, ada 3 panggilan tak terjawab dan 1 pesan singkat dari nomor yang sama. Segera kubuka pesan singkat dari nomor itu, membaca pesan itu saja sudah membuatku lemas karena malu.

“Teman, kok ga diangkat? Yuk, sholat malam. Tetap HAMASAH!”

Kurang lebih begitulah bunyinya. Aih, ketua macam apa aku ini? Bangun sepertiga malam saja susah tiada dua L

Begitulah yang terjadi setiap dua hari sekali. Orang-orang hebat dari bidang 2 selalu mengingatkan kami dengan untaian kalimat mengajak berbuat kebaikan dan juga panggilan telepon untuk membangunkan kami di sepertiga malam. Terimakasih Tuhan mempertemukanku dengan orang-orang tulus ini.

Tak hanya para pengurus SMF Psikologi yang mereka ajak untuk bergegas dalam kebaikan. Teman-teman kami ini berusaha membuat jejaring komunikasi dengan seluruh angkatan yang kami namakan : konsolidasi kosma. Apalah itu artinya konsolidasi, orang awam sepertiku mana bisa paham hal seperti itu. Yang jelas dan yang menjadi penting adalah ajakan kami untuk berbuat baik dan membiasakan kebaikan. Bagaimana diterima oleh orang lainnya atau bagaimana kebaikan itu diartikan, kembali ke pribadi masing-masing.

Setelah konsolidasi kosma, yang kurasakan lebih baik adalah mushola kami. Jika beberapa waktu lalu aku jarang menemukan barisan orang-orang berjamaah bersama, kini dengan mudah dan hampir selalu kulihat banyak dari teman-teman menyengajakan diri untuk sholat berjamaah. Aku tak bisa mengklaim ini adalah hasil dari konsolidasi kosma, terlepas dari hal itu, aku bersyukur rumahNya sekarang lebih ramai dengan rapatnya barisan jamaah daripada sebelumnya. Segala puji dan syukur hanya tercurah pada-Mu, ya Rabb.

Kalimat demi kalimat dalam tulisan ini hanya subjektivitasku saja. Aku benar-benar bersyukur dipertemukan dan disatukan dengan teman-teman hebat di bidang 2 : Rita Rosita, Geni Wilandari, Kirani Anjasmara, Hanna Hanifah, Indra Gunawan. Mereka mengajarkanku tetap berkontribusi dengan langkah kecil namun bermakna. Mereka mengajakku untuk selalu tersenyum, menyapa dan memberi salam kepada setiap orang yang kutemui. Mereka mengajakku pada kebaikan. Mereka membuatku benar-benar senang berteman dengan orang-orang seperti mereka yang baik tiada dua.

Terimakasih teman, kalian mengingatkanku untuk terus menjadi lebih baik dengan cara yang Tuhan telah beritahukan. Semoga segala upaya kita dibalas dengan yang lebih baik oleh-Nya. Amin
Tuhan, rencana-Mu selalu manis ya.


Read More

PEMAIN, PELATIH, SUPPORTER DAN KAMI


GOL!!! Teriakan demi teriakan semakin membuat pengang telinga. Sungguh, tak ada yang membahagiakan selain melihat perjuangan teman-teman kami dilapangan yang tidak hijau di depan sana. Kurang dari dua puluh orang berlarian kesana kemari, mengejar benda bulat kecil bernama bola. Sikut sana sikut sini biasa terjadi. Aih, betapa gemasnya melihat gawang lawan sulit sekali dijebol. Betapa menegangkannya melihat gerombolan lawan mendekat ke gawang kami.

Aku hanya bisa menonton mereka yang berjuang membawa nama Fakultas Psikologi UIN Bandung. Aku tak bisa bermain futsal, bola ataupun permainan olahraga lainnya. Aku hanya supporter abadi yang hanya bisa berteriak menyemangati.

Tabuhan drum semakin bertalu-talu, membuatku hanyut dalam semangat bersama supporter lainnya. Sungguh, Aku tak pernah sesemangat ini!

Yeah! Tim kami lolos ke babak berikutnya. Sebenarnya aku tak begitu peduli apakah kami menang atau tidak, karena menurutku yang penting adalah prosesnya. Menang dan kalah hanyalah bonus tambahan atas proses persiapan yang dihabiskan setiap timnya. Walaupun demikian, tak bisa dipungkiri bahwa setiap tim pasti mendambakan kemenangan.

Semangat bersatu begitu kentara di lapangan sana. Semangat untuk menjadi yang terbaik begitu terlihat disana. Semangat membuktikan eksistensi begitu lekat adanya. Kau tahu, semangat itu menular kepada para supporter, termasuk aku.

Terimakasih tim futsal Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SGD BDG yang tak bisa kusebutkan satu-satu namanya disini. Kalian benar-benar membuat kami bangga dengan segala perjuangan dan kerja keras kalian. Terimakasih telah menularkan banyak semangat positif yang tadi kusebutkan kepada kami. Terimakasih telah mau berbagi kebahagiaan bersama kami. Terimakasih telah mengharumkan nama Psikologi UIN Bandung dengan berani bertanding dengan kampus lain yang mungkin lebih tenar daripada kampus kami. Terimakasih untuk segalanya. Maaf kami belum bisa mengapresiasi lebih banyak daripada yang kalian terima. Maaf bila penerimaan kami jauh dibawah apa yang teman-teman harapkan. Maaf bila semangat kalian seakan bertepuk sebelah tangan. Inilah kami dengan segala keterbatasan. Walau aku tak suka memaklumi sesuatu, tapi kali ini kuharus berkata, mohon maklumi segala keterbatasan ini. Kami sudah berbuat banyak untuk mengoptimalkan kemampuan kami, tapi bila ternyata kurang, maka inilah yang dinamakan keterbatasan.

Terimakasih pelatih kami : Om Aep Sofiana. Terimakasih telah mengajarkan kami arti ikhlas, berkorban tanpa perhitungan dan juga komitmen terhadap tanggung jawab pribadi. Kami banyak belajar darimu, om. Terimakasih kami ucapkan sebanyak-banyaknya.

Terimakasih para supporter yang sudah melebihi para penabuh genderang perang dan para cheerleaders yang selalu ceria dan setia menemani perjuangan teman-teman para pemain tim kami. Suatu kebanggaan bisa bertemu orang-orang penuh semangat seperti kalian.

Terimakasih para orang hebat di bidang olahraga dan seni SMF Psikologi UIN SGD BDG : Achmad Fikri Heriyadi, Hafidz Fahmil Haq, Tsani Hudaya, Isnaeni Febriyanti, dan Nur Aprilia Noviani. Terimakasih tetap berkontribusi dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Tetap semangat kontribusi teman-teman! Mengutip kalimat seorang teman senior nan jauh disana, “Selagi menjadi mahasiswa, mari mengabdi untuk Indonesia!”

Saat kalian berlomba mencetak gol, saat para supporter berteriak riuh memberikan semangat dan dukungan, saat pelatih dan kakak-kakak senior mengarahkan para pemain, saat itulah kami tahu bahwa semangat kami tak boleh mengendur sedikitpun. Semangat untuk mengabdi lebih banyak, SEMANGAT AKTIF-KONTRIBUTIF!

Read More

MEMBANTU, DIBANTU, BANTUAN


Untuk apa pintar bila tak mau dan mampu untuk berbagi? Untuk apa mampu bila tak bisa dan tak mau mengabdi? Untuk apa ada di dunia bila tak bisa membantu orang lain? Untuk apa ada SMF Psikologi di Fak.Psikologi UIN SGD BDG bila tak mampu mengabdikan diri pada masyarakat dan tak bisa membantu orang lain yang tertimpa musibah?

Bandung kami tertimpa musibah. Bandung selatan terendam tiada ampun setelah diguyur air hujan tiada henti. Kami resah. Hati teman-temanku tergerak untuk cepat memberikan bantuan. Tapi dengan wujud apa? Dana kemahasiswaan kami tersendat tutup buku. Saku para pengurus sudah kosong untuk berbagai acara sebelumnya. Kemudian kami tersadar, di dunia ini kami tak sendirian. Kami mencoba mengetuk hati setiap orang di setiap elemen fakultas Psikologi untuk ikut membantu masyarakat Bandung Selatan khususnya Soreang.  Hasilnya, baju-baju layak pakai, selimut hingga lembaran demi lembaran uang terkumpul. Sungguh, kami percaya Kau takkan membuat kami tinggal diam melihat saudara kami disana kesusahan.

Rencana awalnya, kami akan berangkat kesana bersama beberapa volunteer yang kami rekrut secara bebas. Sayangnya, tak semua rencana berjalan seperti apa yang kami rencanakan. Karena satu dan lain hal, pemberangkatan kami batalkan dan kami titipkan amanah masyarakat psikologi ke Lembaga Swadaya Masyarakat Kampus Peduli.

Kendala itu mengilhami kami untuk mempersiapkan diri lebih awal. Terlebih keinginan ini didukung penuh oleh dosen kami : Witrin Gamayanti, S.Psi., M.Si., Psikolog. Beliau dengan semangatnya mendukung kami untuk merealisasikan pembentukan kelompok peduli bencana. Terimakasih bu, semangat ibu menular dengan hebatnya. Kami akan mencoba secepat mungkin merealisasikannya. Kuyakin, ditangan orang-orang luar biasa teman-teman bidang 6, kami bisa mewujudkan itu semua.

Terimakasih atas sigapnya teman-teman bidang kerjasama, penelitian dan pengabdian masyarakat : Ahmad Fajar Shiddiq, Ibnu Mahbub, Herdiansyah, Listiya dan Ernawati. Semoga kedepannya kita bisa lebih cepat berlari menuntaskan semua kewajiban yang menjadi amanat kita. Karena adanya teman-teman, aku bisa mengenal lebih dalam lika-liku membantu, dibantu dan bantuan itu sendiri.

Terimakasih Tuhan, karena izin-Mu kami bersatu dalam sebuah irama yang tak bisa kami tebak nada tinggi dan rendahnya. Semoga kami bisa terus mengabdi, meneliti dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang membutuhkan untuk dapat menjaga stabilitas melodi yang melantun dalam kehidupan ini. Peluk kami dalam rahmat-Mu. 
Read More

LOGIKA DAN LOGISTIK


Tumpukan kardus makanan kecil tertata rapi di sekretariat kami. Beberapa orang sibuk membentuknya menjadi kardus cantik pembungkus makanan. Beberapa yang lain sibuk memasukkan makanan kecil dalam setiap kardusnya. Peluh keringat mereka tak pernah mereka hiraukan. Betapa konsentrasinya mereka memastikan pelayanan terbaik yang dapat mereka berikan untuk para pelanggan. Mereka memanfaatkan peluang yang ada. Peluang yang bisa menghasilkan uang untuk menjalankan program kerja SMF Psikologi UIN SGD BDG kedepannya. Mereka itu pahlawan kami, orang hebat yang terkumpul dalam sebuah wadah bernama bidang kewirausahaan.

Praktikum Psikodiagnostika menjadi salah satu ladang dimana mereka bisa mencari celah itu. Sayangnya, aku tak bisa banyak membantu.

Hari minggu pagi tiba. Pasukan kardus berisi makanan berat dan makanan ringan siap untuk diedarkan. Namun ternyata pengiriman pesanan tak semulus yang dipikirkan. Tapi terlepas dari semua itu, pelanggan tetap mendapatkan pelayanan terbaik yang kami punya.

Tak cukup dengan membantu para praktikan dalam pengadaan konsumsi, bidang wirausaha merangsek menjadikan bisnis penjualan pin dengan berbagai bidang sebagai lahan lain dalam pengembangan kewirausahaan. Mimpi kami, bisa menghidupkan kewirausahaan di fakultas Psikologi UIN SGD BDG.

Logika tak akan jalan bila tak ada logistik. Begitulah beberapa orang berkata. Tapi tidak dengan kami. Kami masih bisa terus berjalan walau logistik dan pemenuhan kebutuhan kami tersendat tiada dua. Salah satu buktinya, bidang 7 yang digawangi oleh Muhammad Farid, Ilham Shiddiq, Naila dan Jayadi Sastra serta Yayang Syarifah ini bisa terus menjalankan berbagai aktivitas tanpa terganggu dengan masalah sepele yang esensial ini.

Terimakasih telah memberikan contoh konkrit untukku agar terus bergerak tanpa harus memikirkan berbagai keterbatasan. Terimakasih telah membuatku merasa bangga berastu dengan orang-orang hebat seperti kalian. Terimakasih telah membuat SMF Psikologi lebih baik dengan merambah ke dunia usaha.  Semoga Tuhan menggantikan segala hal yang telah dikorbankan dengan yang lebih baik. Amin. 

Read More

KAJIAN ILMIAH DI RUMAH KAMI


Puluhan sorot mata terpaku ke depan. Seorang pembicara dengan lugas merangkai kata menjelaskan tentang materi yang mereka sampaikan. Aih, sungguh aku tak tahu mengapa rasa bahagia karena berkumpul di majelis ilmu ini begitu meluap. Anggukan pendengar yang memberikan arti ambigu, antara mengerti dan sebaliknya. Tapi itu tak penting, yang penting adalah bagaimana usaha dan niat baik para punggawa dibalik kegiatan ini bekerja. Yang penting adalah bagaimana mereka begitu berusaha menciptakan iklim akademik dan keilmuan di rumah kami. Yang penting adalah bagaimana ilmu-ilmu yang dibahas oleh para pemateri benar-benar menambah wawasan baik pendengar maupun penyelenggara. Yang penting adalah, kami tahu yang kami selenggarakan adalah hal penting yang penting untuk dipentingkan.

Kegiatan ini kami beri judul, kajian ilmiah. Kegiatan yang diprakarsai oleh 5 orang hebat dari bidang pengembangan intelektual SMF Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini adalah awal langkah menumbuhkan kembali kecintaan mahasiswa untuk gemar berbincang tentang keilmuan. Betapa banyak teman kami yang berbincang tentang hal-hal yang tidak esensial dan tak bermanfaat. Impian kami, perbincangan yang membumi di rumah kami adalah perbincangan keilmuan, perbincangan kemajuan intelektual, perbincangan mendalam tentang hal-hal yang menambah kapasitas diri untuk jadi lebih baik.

Terimakasih kepada para pemateri : Irfan Fahmi, S.Psi, M.Psi, Psikolog, Witrin Gamayanti, S.Psi., M.Si., Psikolog, Ismoro Reza Prima Putra dan masih banyak lagi pembicara-pembicara yang expert di bidangnya yang belum kami hadirkan di kegiatan ini. Kubisikkan sedikit kabar gembira, waiting list pembicara kami di kajian ilmiah ini adalah orang-orang yang expert di bidangnya. Tapi untuk kejelasan siapa mereka dan apa materi yang akan mereka sampaikan, akan kami kabarkan nanti.

Terimakasih kuucapkan untuk lima orang hebat di Bidang Pengembangan Nalar dan Intelektual SMF Psikologi UIN SGD BDG yang sedari tadi kusebut : Dian Herdiyani Komariyah, Ismoro Reza Prima Putra, Muhammad Ajian, Dini Fitrotul H, Andi Ahmad S, yang telah meluangkan waktunya untuk mengabdi dan membuat kegiatan yang positif seperti ini. Semangat kalian, membuatku malu untuk mundur walau selangkah.
Terimakasih pula untuk para peserta kajian ilmiah yang sempat hadir di acara kami ini. Hari sabtu seharusnya menjadi hari santai kalian, tapi kalian rela untuk menggantikan waktu santai itu dengan ikut kegiatan kami. Hadirnya kalian, membuat semangat kami bertambah puluhan kali lipat. Adanya kalian, membuat impian kami rasanya seperti lebih dekat.

Semoga semua pengorbanan kalian menjadi berkah yang memudahkan segala aktivitas dikemudian hari. Tuhan, Kau selalu tahu apa yang terbaik untuk kami. Maka berilah balasan terbaik untuk mereka semua. Amin.

Tuhan, kami titipkan mimpi kami. Rumah kami, fakultas Psikologi UIN SGD BDG menjadi rumah yang nyaman untuk menimba ilmu. Rumah yang menyenangkan karena banyak eksplorasi keilmuan disana. Rumah yang selalu hidup oleh cahaya ilmu pengetahuan. Amin. 
Read More

BELAJAR DARI RAKORNAS ILMPI KE-II


Entah kalimat apa lagi yang harus kutuliskan disini. Yang jelas, kata “terimakasih” saja sudah menggambarkan betapa bersyukurnya aku bisa menjadi bagian dari kepanitiaan rapat koordinasi nasional (RAKORNAS) Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (ILMPI) yang ke-II. Aku, kami, mahasiswa Fak. Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung benar-benar bahagia dan bangga bisa menjadi bagian dari ILMPI. Mengapa? Karena disini kami bisa bertemu dengan mahasiswa Psikologi di berbagai Universitas di Indonesia. Disini kami bisa merasakan bagaimana dinamika organisasi yang sarat dengan perbedaan kultural. Disini kami bisa merasakan bagaimana kami sebagai mahasiswa psikologi dapat berpengaruh secara nasional. Disini kami menjalin silaturahmi secara personal dan lembaga yang mungkin saja tidak dapat ditemukan di tempat lain. Disini kami merasa kami satu keluarga.

Acara nasional yang kami persiapkan dengan waktu yang teramat singkat ini membuat kami banyak belajar. Belajar mengorganisasikan kepanitiaan dan hal-hal yang berkaitan dengannya secepat kilat. Belajar berkoordinasi dengan pengurus nasional yang tak ada di dekat kita. Belajar untuk mengerti bahwa setiap orang sudah berusaha secara optimal walau mungkin menurut kita itu belum optimal. Belajar membedakan antara keras dan tegas. Belajar menjadi manusia dengan memahami manusia. Belajar untuk mengerti.

Walau ternyata banyak sekali kekurangan dalam kepanitiaan kami, tapi itu tak mengurangi rasa bangga kami kepada seluruh panitia RAKORNAS ILMPI KE-II. Sungguh, bekerjasama dengan kalian adalah kesempatan emas yang mahal harganya. Kalian membuktikan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung tidak pantas untuk dianggap remeh. Kita sama dengan universitas lainnya. Kapasitas kita sama dengan kampus manapun. Kita, mahasiswa UIN SGD BDG, tak bisa dipandang sebelah mata!

Acara demi acara bergulir. Kekurangan demi kekurangan bermunculan. Tapi semua itu seharusnya dapat membuat kita belajar, jangan pernah sama dengan sebelumnya. Harus menjadi lebih baik, bila tidak kita hanya menghabiskan jatah beras di bumi saja!

Dengan acara nasional ini, teman-teman termasuk aku juga harus kembali tersadar. Menjadi organisatoris yang baik tidak cukup dengan konsep-konsep memukau, tapi juga harus dilengkapi dengan praktek di lapangan. Maka penciptaan wahana pengalaman harus segera diperbanyak, agar tak ada panitia-panitia prematur yang canggung dengan hak serta kewajiban kepanitiaan.

Tak usah saling menyalahkan, karena setiap orang dalam kepanitiaan ini punya proporsi membuat kesalahan yang hampir sama. Tak usah saling menuduh, karena setiap orang dalam kepanitiaan ini punya probabilitas yang sama untuk dituduh. Tak usah saling menjatuhkan, karena setiap orang dalam kepanitiaan ini tak ada yang sempurna. Yang membahagiakan adalah dalam kepanitiaan ini tak ada yang saling menyalahkan, tak ada yang saling menuduh, tak ada yang saling menjatuhkan, tak ada yang mengeluh, tak ada yang mencaci kekurangan dan tak ada yang melontarkan kalimat-kalimat pesimis. Inilah yang membuatku bangga menjadi bagian dari kepanitiaan ini. Suatu kehormatan bisa bergabung bersama kalian, teman.  

Acara nasional ini adalah langkah awal kita membuktikan eksistensi kita sebagai bagian dari mahasiswa psikologi di Indonesia. Tak usah canggung mengakui hal itu, karena kita memang pantas untuk mengakuinya.
Terimakasih kepada seluruh teman-teman ILMPI yang sudah memberikan kami kehormatan menjadi tuan rumah di RAKORNAS ke II ini. Terimakasih atas kesempatan belajar secara langsung dalam event nasional yang diberikan teman-teman. Terimakasih telah memberi kami pelajaran yang sangat berharga. Terimakasih telah menjadikan kami bagian dalam keluarga mahasiswa psikologi Indonesia. Terimakasih, kami merasa dihargai J

Tak ada kata yang pantas kami ucapkan selain (lagi-lagi) terimakasih untuk berbagai pihak yang membantu kami dalam penyelenggaraan ini. Terimakasih atas dukungan tiada henti yang membuat kami malu untuk mundur walau selangkah. Terimakasih atas doa-doa untuk kelancaran acara. Terimakasih atas pinjaman dan pengorbanan material untuk terselenggaranya acara ini. Terimakasih, kami tak bisa menyelenggarakan acara ini tanpa bantuan kalian.  Mohon maaf atas segala kekhilafan yang kami lakukan sebelum, setelah dan selagi acara berlangsung.

Tuhan, terimakasih Kau benar-benar tahu kami mampu untuk menyelesaikan kewajiban ini. Mampukan kami dalam menyelesaikan kewajiban kami yang lainnya termasuk kewajiban akademik kami. Mampukan, mudahkan dan kuatkan kami, Tuhan. Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat-Mu. 
Read More

TERIMAKASIH AKU BAHAGIA


Bahagia itu sederhana, sesederhana kehadiranmu. Denganmu, semua hal bisa menjadi sebab kebahagiaan. Karenamu, semua hal kecil yang biasa menjadi luar biasa. Bersamamu, hari-hari yang berlalu dengan membosankan berubah menjadi menyenangkan. Intinya, bila ada kau, kadar bahagiaku bertambah.

Kau tahu, diammu saja dapat membuatku tenang. Senyummu saja dapat membuatku terbang. Tawamu saja dapat membuatku mabuk kepayang.

Entah bagaimana sederhananya kau mempengaruhi kehidupanku. Pengaruhmu seperti pasir dari letusan gunung merapi. Datang tiba-tiba dengan kuota yang berlebihan.

Sayangnya, aku tak tahu mengapa kau datang pada saat ini, dengan cara seperti ini dan mempengaruhiku seperti ini. Negatifkah? Positifkah? Aku tak tahu. Apalah yang kutahui tentang kau. Aku tak tahu apa-apa. Sayang, kau seperti riak ombak yang datang bergerombol lalu kemudian pergi sedikit demi sedikit. Andai kubisa mengandaikan kau dengan lebih baik, sayangnya kutak bisa karena ku tak tahu arti semua sikapmu. 

Tapi sungguh, hadirmu banyak memberi arti baru, pelajaran baru, kebijaksanaan baru. Tak lupa, rasa menyenangkan yang baru. Ah, Tuhan. Aku tak bisa membahasakan lagi bagaimana kau begitu membuatku bahagia.

Tunggu dulu, aku yakin ini bukan cinta. Sungguh. Yang kurasakan hanya kekaguman yang berlebihan. Yang kuselami hanya kumpulan kebahagiaan yang kuciptakan sendiri. Hanya kesenangan-kesenangan temporer yang bisa hilang seiring berjalannya waktu. Aih, tahu apa aku tentang cinta, hahahaha.

Terimakasih telah menjadi kejutan menyenangkan di akhir tahun ini. Terimakasih telah memberi semangat tambahan untuk menjalani hari. Terimakasih telah menularkan semangat berbagi tiada henti. Terimakasih atas banyaknya ilmu yang tak pernah kau ragu untuk membaginya. Terimakasih telah percaya padaku. Terimakasih atas pertemanan yang menyenangkan dan membahagiakan. Terimakasih, aku bahagia! J J J
Read More

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)