Sunday, October 13, 2013

Dekat

Feeling close to another person is a wonderful experience, but one that assumes the risk of experiencing loss or rejection. Accordingly, before growing closer to a partner, one would like to be sure that the partner also desires closeness.
Mendekati, didekati, memaksa dekat dan merasa dipaksa dekat seperti hal yang lumrah di dunia ini. Saya baru sadar jika hal-hal remeh seperti ini bahkan menjadi perhatian para peneliti asing yang mengabdikan dirinya dalam dunia sosial dan hubungan interpersonal.

Banyak sekali hal-hal yang menyebabkan seseorang dekat dengan orang lain. Ketertarikan satu sama lain atau satu pihak saja bisa disebabkan oleh banyak aspek. Mulai dari ketertarikan karena fisik hingga wawasan. Ah, tak usah kujelaskan pun kau sudah mengerti, bukan?

Saat seseorang dekat dengan orang yang menarik untuknya, ada beberapa hal yang mempengaruhinya, salah satunya persepsi tentang perasaan orang tersebut terhadap hubungan yang mereka jalani saat ini. Seperti yang saya kutip di atas, memiliki perasaan yang dekat dengan orang lain memang sebuah pengalaman yang menyenangkan, tapi risikonya adalah merasakan pengalaman kehilangan atau ditolak.

Persepsi tentang apa yang dirasakan oleh -katakanlah- pasangan sangat berkaitan erat dengan hasil atau outcome dari sebuah hubungan daripada perasaan nyata yang dirasakan pasangan. Hal ini sering disebut dengan efek akurasi (Kenny & Acitelli, 2001). Ah, kau pasti tahu saat orang jatuh cinta, ia tak mungkin dengan mudahnya tahu dan sadar bahwa ia sedang jatuh cinta. Terkadang kita menilai apa yang pasangan kita rasakan dengan apa yang dirasakan oleh kita sendiri. Ini jelas asumtif dan perlu dibuktikan atau bahasa kerennya diobjektifikasi. 

Terlepas dari hal itu, tanda-tanda spesifik alias kode sangat penting untuk menstabilkan respon umum yang diterima oleh pasangan. Kepuasan yang dirasakan oleh pasangan mengarahkannya pada persepsi kedekatannya dengan kita. Kau tahu, ini dapat mempengaruhi pada tingkat kedekatan seseorang terhadap pasangannya. 

Secara cepat saya menyimpulkan bahwa kepuasan pasangan kita terhadap hubungan yang sedang dijalani dapat 'dideteksi' dengan tingkat kedekatan pasangan terhadap kita. Maka bila kau ingin komitmen hubunganmu kalian oke, maka yang perlu pertama kali ditumbuhkan adalah persepsi positif pasangan terhadap hubungan yang sedang kalian jalani. Hal ini bisa terjadi karena persepsi positif terhadap hubungan akan menumbuhkan kepuasan seseorang pada hubungan yang sedang dijalani. 

Sebagai informasi, tulisan ini bersumber dari jurnal sosial dan hubungan interpersonal yang sedang saya baca. Jadi, jika kurang sesuai dengan apa yang kau rasakan, jangan marah-marah di blog ini, oke? :) 

0 comments:

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)