Tuesday, April 22, 2014

Tuna Segalanya

AYAHKU BISU DAN TULI ini video yang membuatku tertegun. Ayah dan Ibuku memang tidak bisu dan tuli. Mereka sehat. Mereka bisa melihat, mendengar, mencium bebauan, merasakan udara panas atau dingin dan juga menyecap berbagai rasa yang ada di dunia. 

Tapi aku merasa menjadi anak bodoh yang ada di dalam video itu. Menuntut banyak hal pada mereka berdua. Tertekan dengan berbagai kealpaan mereka yang kutemukan dengan sengaja maupun tidak sengaja. Aku.. Ah, aku merasa bodoh, tolol dan tak menolak dijuluki dengan semua julukan-julukan buruk yang ada di dunia.

Aku merasa diriku seperti anak dalam video itu. Menuntut mereka menjadi sempurna. Sesempurna apa yang dilihat orang-orang di sekitar mereka. Menuntut mereka menjadi orangtua terbaik, padahal aku jauh dari julukan anak terbaik. Menuntut mereka sadar dari kealpaan yang mereka lakukan. Bak aku adalah manusia yang tak dilengkapi dengan ketidaksempurnaan.

Aku juga heran, mengapa diriku seperti terbagi dua. Sisi yang satu bisa menampilkan sosok yang tak peduli atas semua tingkah tak sopanku pada mereka. Sisi yang lain menyesal semenyesal-menyesalnya. Mungkin aku sehat secara fisik, tapi tidak secara psikis. Apakah aku anak durhaka? 

Ayah dan ibuku bukan tuna rungu ataupun tuna wicara. Aku yang tuna segalanya.

0 comments:

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)