Saturday, December 13, 2014

Berpisah

Sebetulnya, saya kurang suka berteman dekat. Semakin dekat pertemanan, semakin sedih saat perpisahaan datang. Bukankah pertemuan selalu berakhir dengan perpisahan? Pun bukankah manusia selalu ditakdirkan untuk berpisah?

Rasanya setiap perpisahan yang saya lewati tak pernah sesedih ini. Hahaha. Jujur, saya tidak pernah menghayati pertemanan. Entah trauma apa di masa lalu, saya tak sadar penyebabnya. Bisa karena saya enggan berharap banyak pada orang lain. Bisa juga karena saya yang terlalu takut menjadi ketergantungan pada orang lain. Bisa karena apapun.

Ceritanya, seorang rekan saya di kantor sudah habis masa kontraknya. Memang sejak awal bergabung kedatangannya dimaksudkan untuk sementara saja. Tapi saat masa kontraknya habis, ketakutan pada datangnya rasa kehilangan tetap saja terasa.  Dia banyak membantu saya menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang pada awalnya membuat saya tak betah. Penuh orang-orang yang sudah memiliki pengalaman berlebih, membuat saya ragu dan malu untuk berteman lebih dekat dengan mereka. 

Tapi waktu berlalu dan hari pun mau tak mau bertambah satu persatu.  Saya tak suka berteman dekat karena selalu terasa terlalu sedih bila perpisahan sudah mendekat. Namun dekat bukan masalah pilihan, ia adalah bagian dari sebab dan akibat yang tak bisa dielakkan. Selain itu, perpisahan adalah suatu keniscayaan. Pergi dan kembangkan diri itu jadi kewajiban.


Baik-baik disana, kawan. Orang baik sepertimu tak pantas menjadi bagian dari ketidakbaikan. Sukses selalu J

0 comments:

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)