Saturday, January 23, 2016

PASPOR SI KIKI : KAMERUN DAN TURKI

Halooo teman-teman jagad raya sekalian yang merindukan saya. Selamat tahun baru! Walaupun telat gak apa-apa kan ya? Hehe. Setelah sekian lama gak jalan-jalan jauh, akhirnya saya dapat kesempatan membolang kembali. Paspor saya pun kena sentuhan cap imigrasi lagi! Yeay! Tujuan perjalanan kali ini adalah 2 negara yaitu Kamerun dan Turki. Kenapa Kamerun dan kenapa Turki? Jawabannya ada dibawah ini! (macam kuis di tv. Haha).

Mengapa Kamerun?

Jadi gini ceritanya, di perusahaan tempat saya bekerja ada sebuah gerakan CSR yang melibatkan seluruh karyawannya di dunia. Gerakan CSR tahun ini bertema Water for Life. Gerakan ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan pentingnya air bersih dalam kehidupan kita terutama bagi para petani kakao di daerah Afrika, kali ini difokuskan pada negara Kamerun (sebelum-sebelumnya diadakan di Afrika juga seperti Ivory Coast atau Pantai Gading, Ghana dan Tanzania). Oh ya, perusahaan saya itu perusahaan kakao dan coklat, jadi peran petani kakao sangat penting bagi kami. 

Saat ini, di Kamerun sedang terjadi krisis air yang membuat panen kakao tidak begitu bagus dan para generasi muda kurang tertarik untuk menjadi petani. Jelas saja bagi perusahaan kami hal tersebut tidak baik dan mungkin bisa mengganggu stabilitas bisnis kakao dan coklat. Oleh karena itulah gerakan Water for Life ini diadakan.

Kepergian saya ke Kamerun itu hoki, menurut saya. Pada bulan Januari, ada sebuah informasi di intranet perusahaan. Pendaftaran menjadi champion alias ambassador alias duta Water for Life untuk setiap site dibuka! Orang-orang yang ingin menjadi champion dipersilakan mendaftarkan diri secara sukarela dan harus mengisi sebuah formulir yang berisi motivasi menjadi champion, tujuan menjadi champion bahkan hingga detail persyaratan kegiatan WFL yang harus diselenggarakan sebagai syarat bagi para champion bisa ikut serta study tour ke Kamerun dan juga peringatan bahwa tidak semua champion bisa melipir ke Kamerun.

Nah, saya sempat ingin mundur dari pendaftaran champion, karena beberapa bulan yang lalu saya baru pulang dari Belgia untuk training dan saya belum menyelesaikan tugas training tersebut. Tapi Regional HR Manager saya dengan santai tapi tajam bilang, “kalau saya masih muda, saya yang akan ikut ini, Ki!”

Saya malu dikomentari seperti itu. Akhirnya saya daftar champion di bulan Maret dan mulai kegiatan yang berkaitan dengan Water for Life di bulan April sampai dengan Agustus. Jadi, bagi yang berfikir saya berangkat tanpa usaha dan enak-enakan saja, itu tidak benar ya.

Mengapa Turki?

Nah, Turki menjadi pilihan karena ketidaksengajaan juga loh. Saat saya dapat kabar kalau saya diikutsertakan dalam Cocoa Study Tour di Kamerun, saya langsung menghubungi salah satu manager yang sebelumnya ikut serta Cocoa Study Tour. Beliau bercerita panjang lebar tentang keseruan kegiatan disana dan juga memberikan tips pakaian, makanan, dll. Tiba-tiba beliau bilang, “kalau kamu mau, kamu extend saja di Turki, Ki. Yaaa modal sendiri sih. Tambah saja satu hari, ikut tur ke daerah Istanbul.”

Saya awalnya agak ragu dengan ide itu, tapi setelah googling sana sini dan bertanya sana-sini akhirnya saya memutuskan untuk liburan di Turki selama beberapa hari. Rencana untuk ikut tur pun gagal karena ternyata area Sultanahamet itu bisa didatangi dengan jalan kaki antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Selain itu, harga turnya mahal parah. Sekitar 85 USD. Yaaah, mending buat beli lokum alias dodol Turki deh. Hahaha.

Alasan lainnya adalah ternyata salah satu maskapai yang menyediakan rute penerbangan dari Jakarta ke Douala, Kamerun itu adalah Turkish Airlines yang pastinya transit di Turki. Kabar baik lainnya Turkish Airlines menyediakan tur gratis bagi penumpang dengan masa transit lebih dari 6 jam. Tiket saya saat itu transit selama 13 jam di Turki. Rejeki anak sholehah mah enggak akan kemana~

Jadi di Turki itu saya beli 2 VISA dengan cara apply e-visa ke situs e-visa Turki. Mudah banget caranya. Tinggal masuk situsnya, isi aplikasi dan bayar menggunakan kartu kredit. Setelah itu verifikasi ke website yang sama dengan memasukkan nomor paspor atau kode referensi dari aplikasi visa yang diajukan. Kelar deh. VISA Turki sudah dikirim ke email dengan format pdf dan tinggal di print untuk ditunjukkan ke petugas imigrasi yang ganteng nanti. Ada tips untuk apply e-visa ini, nanti saya post ya.

Sudah jelas sekarang kenapa saya bisa melipir ke 2 negara ini kan? Kebanyakan perjalanan saya ini perjalanan kagetan yang saya juga tidak pernah mengira akan melakukannya. Tapi hampir semua orang tahu saya punya mimpi keliling dunia, jadi mungkin saja ini hasil doa-doa mereka yang sempat mendoakan saya atau mungkin doa saya terkabul karena saya terlalu sering patah hati.

Jadi ingat kata Bang Ikal, “Tuhan tahu, tapi menunggu.”

Yuk terus berdoa bisa menapakan kaki di penjuru dunia untuk merasakan bahwa Allah Swt memang Maha Besar dan tiada dua.


Bandung, 23 Januari 2016

4 comments:

Unknown said...

keren teh kiki. jadi termotivasi, doain juga saya ya supaya dapet tugas pasukan perdamaian ke luar negeri. hehe

Unknown said...

Haha. Amin, dli. Sukses ya!

Unknown said...

Qnyeeee...aku suka kata kata yg "mungkin doa saya terkabul karena saya terlalu sering patah hati"..pertanyaannya sdh brp kali patah hati euy??hahaha *gagal fokus*

Unknown said...

Aisssh. Ada deh. Haha

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)