Tuesday, August 30, 2016

Morning Briefing

Tadi sore saya mengikuti webinar dengan pembahasan 'Morning Briefing'. Isinya kurang lebih tentang rapat singkat di pagi hari untuk anggota tim di dalam departemen. Pak Freddy, sang pemateri, juga menjelaskan do(s) dan don't(s) saat melakukan morning briefing. Briefing hanya dilakukan selama 10-15 dan membahas tentang prioritas apa yang akan dikerjakan di hari itu. Bukan tentang apa masalahmu dan bagaimana kita menyelesaikannya. Jika tidak ada pekerjaan yang bersifat urgent di hari itu, morning briefing juga bisa dijadikan sebagai wadah untuk para atasan memotivasi bawahan dan dirinya sendiri. 

Morning briefing sebenarnya bukan hal yang asing bagi karyawan di perusahaan kami. Hanya beda nama namun bertujuan sama. Hasilnya cukup menyenangkan, semua orang tahu dan saling membantu untuk mencapai KPI harian yang telah ditentukan. Sasaran menjadi lebih jelas, terukur dan terekam progresnya. 

Tiba-tiba saya mengkhayal tentang kehidupan saya di masa yang akan datang. Jika suatu saat saya menikah, rasanya saya ingin melakukan morning briefing dengan suami saya nantinya. Menyenangkan sepertinya mendengarkan apa prioritas hari ini yang akan dicapai. Sampai mana upaya menggapai mimpi yang sudah dilakukan. Proyek unik apa yang akan dilakuakan. Saling tahu apa yang akan dilakukan dan saling menyemangati. Terdengar biasa dan random sebenarnya, tapi bukan saya namanya kalau tidak random. Hahaha.  Ah, berkhayal memang menyenangkan. Entah terjadi beneran atau tidak, saya tak mau ambil pusing lah. Hahaha. 



Kembali ke morning briefing. Morning briefing juga berguna sebagai wadah dimana anggota tim lebih mengenal satu sama lain. Dengan morning briefing, atasan bisa dengan mudah memberi arahan kepada anak buah tentang hasil yang diharapkan dari pekerjaannya. Disini juga bisa menjadi tempat berlatih setiap anggota tim untuk mengungkapkan pendapatnya. Yaaa seperti yang kita tahu lah ya kalau kebanyakan orang malas, ragu bahkan takut untuk menyampaikan pendapat. Apalagi kepada atasan. Beuuh...

Disini juga atasan menjadi role model atas perilaku positif dan persuasif untuk bawahannya. 

Morning briefing juga bisa dilakukan di siang, sore bahkan malam hari, tinggal diganti saja namanya menjadi evening briefing, shift briefing, dll.

Materi sore ini seakan mengajarkan saya bahwa komunikasi dua arah memang tidak bisa dilakukan sendirian meskipun mungkin diawali oleh satu orang. Perlu antusiasme semua pihak yang terlibat dalam briefing tersebut untuk tercapainya tujuan dari morning briefing. Need two to tango. Karena masalah komunikasi juga terjadi karena kesalahan 2 orang, bukan salah satunya. 


Bandung, 30 Agustus 2016




Read More

Thursday, August 18, 2016

Dari Manusia

Kau tahu apa yang paling mengesalkan dari manusia? Pikirannya sendiri. Ia sibuk menduga-duga padahal seringkali kejadian nyata jauh dari dugaannya sebelumnya. Seringkali ia alpa bahwa dugaannya hanya membuat hatinya gundah gulana. Membuatnya hidupnya tak lebih baik dari sebelumnya. 

Kau tahu apa yang paling membingungkan dari manusia? Perasaannya sendiri. Ia sibuk berkutat dengan perasaannya. Padahal ia sadar perasaan seperti gradasi warna yang bergerak dari warna terpekat menuju warna termuda. Bergerak dari sangat terasa hingga tak terasa sama sekali. Sibuk berjibaku meyakinkan dirinya sendiri dengan perasaan yang sebenarnya ia sudah tentukan diawal, dan mungkin bisa berubah hanya karena satu dua kejadian.

Kau tahu apa yang paling menyedihkan dari manusia? Keraguannya pada diri sendiri. Membuat manusia hidup segan mati tak mau. Membuat manusia mundur selangkah dibandingkan macan tutul pincang yang berani menerkam cheetah di daratan Afrika sana. Membuat kemampuannya terkikis sedikit demi sedikit karena dirinya sendiri. 

Kau tahu apa yang paling mudah terlupa dari ingatan manusia? Janji-janjinya sendiri. Suatu waktu mengatakan dengan lugas dan pasti bahwa ia akan melakukan begitu begini. Kemudian waktu berlalu dan janji hanyalah ungkapan kata yang tak bisa digenggam lagi. Ia lupa karena tertumpuk memori lain yang bisa jadi terasa lebih penting. 

Kau tahu apa yang menyenangkan dari manusia? Senyumannya sendiri. Ia sadar bahwa tersenyum membuat dirinya lebih baik lagi, namun jarang ia tersenyum pada dirinya sendiri. Bahkan ia sering tak sadar bahwa senyumnya menjadi sumber senyuman orang  lain. Ia sering lupa bahwa tersenyum hanya membutuhkan usaha sedikit saja. Ia sering abai pada senyumannya yang tak jarang ditunggu oleh orang lain kemunculannya. 

Kau tahu apa yang paling menarik dari manusia? Semangat hidupnya. Mungkin terkadang hal ini muncul tenggelam, tapi ketika muncul bisa membuat bidadari mabuk kepayang. Semangat hidup manusia membuatnya berbeda dari makhluk lainnya. Membuat hal yang tak mungkin menjadi mungkin. Membuat pagi lebih cerah daripada malam. Membuat malam lebih syahdu daripada waktu lainnya.

Kau tahu apa yang paling mengagumkan dari manusia? Harapannya. Walau banyak manusia putus harapan, tapi tetap harapan menjadi salah satu titik terang yang membuat manusia begitu mengagumkan. Hanya karena memiliki harapan, hidup manusia bisa berubah 180 derajat dari sebelumnya. Yang jelas, harapan yang mengagumkan bukan harapan yang hanya harapan saja, tetapi yang diselaraskan dengan upaya pemenuhan harapan.

Kau tahu apa yang seringkali membuat manusia kesulitan dalam hidupnya? Berinteraksi dengan sesama manusia. Karena menghadapi manusia adalah kesulitan tingkat tinggi yang pernah ada.


Curug Candung, 18 Agustus 2016
Read More

Over-qualified

Saya pernah ditanya seorang kandidat saat wawancara. 

"Mbak, saya mau tanya alasan kenapa pelamar kerja ditolak oleh perusahaan."

Saya diam sejenak. Mengambil nafas panjang. Menjawab pertanyaan ini saya harus yakin 100% dengan apa yang saya ucapkan. Bagi saya, itu tidak mudah. 

"Banyak alasannya. Intinya karena tidak sesuai dengan kriteria untuk posisi kosong ataupun dengan perusahaannya. Bisa karena less-qualified atau over-qualified."

"Over-qualified? Bukannya perusahaan senang ya kalau calon pekerjanya melebihi kualifikasi yang dibutuhkan?" tanyanya lagi. 

Saya menarik nafas panjang. Mencoba mengingat apa yang atasan saya pernah ceritakan kepada saya saat posisi kosong tak kunjung terisi. 

"Gini, mbak. Posisi kosong di perusahaan itu seperti botol yang tidak ada tutupnya. Kita hanya perlu tutup botol yang pas dengan botol yang terbuka. Tidak lebih kecil, tidak lebih besar. Harus pas. Walaupun sulit dan tak mudah menemukan yang 100% pas, tapi kita akan mencari yang kemungkinan pasnya lebih besar daripada yang lain. Kita ibaratkan pelamar kerja seperti tutup botol. Sulit bagi perusahaan menerima orang yang memiliki kapasitas jauh dibawah kriteria dari lowongan pekerjaan yang dibuka. Resikonya terlalu besar, perlu training dan waktu yang mungkin perusahaan tidak miliki sekarang. Jadi perusahaan perlu orang-orang dengan kapasitas mumpuni untuk dapat mengoptimalkan perannya nanti. Semua orang belajar hal baru meskipun pernah memiliki pengalaman sebelumnya, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa pengetahuan dan potensi seseorang juga bisa menentukan seberapa cepat karyawan baru bisa memikul tanggungjawabnya secara penuh. Pas juga dari sisi budget, alias ada kesesuaian antara ekspektasi gaji yang diinginkan calon karyawan dengan budget yang sudah dianggarkan perusahaan untuk posisi tersebut. Apa jadinya kalau over-qualified? Budget lebih tinggi dan ada kemungkinan untuk kehilangan karyawan kembali karena beban kerjanya terlalu mudah bagi orang tersebut," jelas saya panjang lebar. 

"Jadi, mbak kalau tidak lolos seleksi kerja, jangan putus asa dan merasa rendah diri. Mungkin saja mbak salah satu dari kandidat yang over-qualified," tutup saya sok bijak. 

Orang diseberang telepon terdiam sejenak. Sepertinya ia berusaha mencerna dan mempercayai apa yang saya katakan. Atau mungkin ia sedang berpikir saya berbohong. Entahlah, yang jelas saya sudah menjelaskan apa yang saya tahu dan apa yang sebenarnya terjadi dalam dunia rekrut-merekrut karyawan baru. 

Beruntung, mbak yang bertanya ini akhirnya bergabung di perusahaan kami. Senang rasanya melihat orang lain mendapatkan pekerjaan dan kesempatan untuk menjadi bagian dari keluarga kami. Terdengar klise ya? tapi sungguh, yang menyenangkan dari menjadi rekruter itu melihat orang lain senang karena salah satu harapannya tercapai. Bekerja di perusahaan yang ia inginkan.



Curug Candung, 18 Agustus 2016
Read More

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)