Thursday, June 24, 2010

TITISAN SIGMUND FREUD KEMBALI BERAKSI

Kelas gw tingkat pertama di kuliahan emang gak se-eksis kelas-kelas lain, gak se-pinter kelas-kelas lain, gak se-deket sama dosen daripada kelas-kelas lain. Tapi kita kayaknya punya sesuatu yang agak berbeda dari mereka.

Menurut gw, di kelas gw itu sarangnya orang – orang edan yang sukanya memberontak. Dan jarang banget kompak kecuali kalau ada acara – acara internal kelas yang kelas lain gak mungkin ikut.

Gw namain anak – anak kelas gw dengan nama "Titisan Sigmund Freud". Gak tau ide dari mana, tiba – tiba gw nyeplos ajah kata – kata itu. Awalnya sich cuma buat bikin poto kelas kita rada beda namanya, tapi ternyata aneh juga ya nama itu.

Kita anak – anak psikologi A UIN sagede Bandung angkatan 2009, emang kayaknya ngefans banget sama yang namanya Oom Sigmund Freud. Gimana enggak, setiap sang dosen ngejelasin berbagai teori yang gada kaitanya dengan teori Freud, salah satu dari anak kelas gw pasti nyambungin pertanyaanya ke teori Freud. Mana keseringan salah lagi. Salah satu struktur kepibadian ada yang namanya "ID" tapi bacanya tetep id. Bukan ai di ataupun ide. Nah…anak kelas gw keseringan bilang ai di yang selalu ditanggepin sama anak kelas yang lain dengan sewot. Tapi ternyata cara itu tidak pernah berhasil mengubah mereka – mereka yang salah baca.

Hemmm…namanya juga manusia…gitu kali ya???

Meskipun demikian, mudah – mudahan nama itu bikin kita – kita sepinter n seberguna Freud semasa hidupnya amiiin….

Hari Jum'at tanggal 11 Juni 2010, anak – anak kelas gw ngerencanain jalan – jalan bareng, sambil perpisahan buat beberapa temen gw yang bakalan pindah kampus. Mungkin prospek lulusan UIN kurang menjanjikan layaknya universitas – universitas lain. Entahlah….hanya mereka, orang tua mereka dan tuhan mereka yang tahu.

Acara diselenggarakan di Nagreg tepatnya di rumah makan apaaaa gitu, gw lupa namanya tapi kalo gak salah Kebun Strawberry Pak Asep.

Sebelum berangkat, ternyata bakat foto model kita semua mendadak kambuh. Jepret sana jepret sini…dan kamera pun pundung alias ngammuk tiba – tiba error.

Tapi itu gak jadi masalah, karena gak lama kemudian baik lagi setelah dijenguk Si Empunya, temen gw anak Biologi.

Jadwal keberangkatan yang delay 1 jam, gak bikin semangat kita menurun. Ya .. walaupun beberapa dari temen kita gak ikut pergi. Mereka itu adalah sebagai berikut : Ade Yuliana (gak bisa ikut soalnya ngurusin pendaftaran pindah jurusan), Desi Himmatul Azizah (soalnya lagi sakit), Amalia Rahmani (gak diijinin ma bonyok), Fajar Indra Kusumajaya (ada acara lain), Erlangga Fathul Hilma (1 tahunan ayahnya), Arif Furqon Nurfaizal (kakinya abis disuntik, jadi masih lumpuh sementara), sedangkan Agung Risna, Asep Somantri, Agung Sholihin, Deri Hadi Nurkarim (mereka tidak diketahui keberadaannya).

Setelah ngemil kerupuk sambil narsis-narsisan depan fakultas, akhirnya kendaraan beroda empat yang kita sewa pun tiba. Atur – atur tempat duduk bentar trus langsung cau (menurut bahasanya c aip) ke tempat tujuan.

Di angkot gw berisi manusia – manusia riweh. Ada gw, dian, kpu, dani, febi, t.elis, cecil, fikri, mas amir sampai cepi. Di angkot lain ada jejen, memen, ica, jajar, ca'i, dewi, diaz, stardut, t.nisa, anna, adlin, dsb. Ada juga yang pake motor dea en fajar sidiq

Mungkin gara – gara kita semua ada kemiripan secara genetik ^^, meskipun kita duduk di angkot yang berbeda, tapi tetep aja sama. Sama – sama riweh, sama – sama maen tebak – tebakan (meskipun beda jenisnya), n sama – sama ketawa – ketawaan.

Gak kerasa, akhirnya kita sampai juga ke tempat tujuan. Bakat model mulai kambuh lagi. Jepret sana jepret sini. Para sesepuh pusing mesen makanan apa yang cocok buat makan n kantong kita, sedangkan yang lainnya sibuk pasang gaya alias berpose.

Agak lama mikirin makanan apa yang pas buat kita, akhirnya kita semua narsis-narsisan kembali.

Capek poto – poto, kita semua mulai duduk rapi mengotak di saung (karena mejanya memang kotak). Kemudian pembicaraan serius pun digelar. Alfan sebagai kosma mengawali perbincangan serius kita. Tapi, emang dasar Alfan orang teriseng kesekian di dunia, jadi obrolan yang tadinya serius pun akhirnya berakhir dengan ke SOK SERIUSan kosma gw satu ini.

Gak lama, akang – akang pembawa makanan yang kita pesen akhirnya pun datang. Acara ngobrol seriusan pun terlupakan. Makan bersama gak ngabisin waktu yang lama. Dan acarapun berlanjut ke curhat – curhatan dari hati ke hati.

Satu persatu ngomongin semua pesan dan kesan selama satu tahun bersama. Gak lama kemudia giliran gw pun tiba (lebih tepatnya gw ngajuin diri buat ngomong duluan). Tadinya gw gak mau nangis, malu – maluin ajah, tapi gak kuat nahan nangis akhirnya jebol juga!

Gak terlalu penting sich apa yang gw omongin kemarin yang jelas gw berterimakasih banget buat semua anak kelas yang udah nerima gw jadi temen mereka dan gw minta maaf atas semua kesalahan gw yang terkadang rada kurang etis. ^^

Anak – anak pada ngejekin gw yang tiba – tiba mewek. Eh, tiba giliran ahmad fajar. Ternyata bukan gw aja yang terharu … dia juga ikut speechless… tuh khand…akhirnya semuanya jadi mendadak syahdu hiks…hiks…hiks…

Yang paling lucu itu si John. Dia ngerekam acara kita dari mulai terang hingga muncullah malam alias gelap. Sambil nangis sesegukan (soalnya dia sama dea mau pindah ke akmil), tetep merekam ..dan hasilnya pun bisa ditebak, gambar yang direkam John gak jelas apa yang disorot. Tapi gapapa, ngeliat John nangis sambil keukeuh megang hape juga udah berkesan kok hahaha ^_^

Tiba – tiba ada yang nyeletuk, "Sahabat…kita update status bareng yuk!!! MANTAP JAYA!!! Gimana??" dan langsung diamini oleh yang lain. Dan fenomena keajaiban facebook pun terjadi beberapa jam setelah kepulangan kita ke rumah masing - masing. Tiba – tiba notification alias pemberitahuan membludak. Serasa artis daaahhh!!! Padahal komen dari anak – anak kelas, tag catetan, pesan baru dari grup, tag poto, komen poto, dsb.

Karena beberapa orang udah mengeluarkan unek – uneknya dan berhubung beberapa temen kita mau pada langsung mudik, akhirnya acara selesai tepat jam 6 sore.

Belum puas poto-poto, dengan wajah merah-merah, bengkak-bengkak (ups maaf sembab – sembab maksudnya) abis nangis, kita poto – poto lagi buat terakhir kalinya.

Nah pas mau pulang ternyata ada yang lagi syuting. Awalnya kayak mau syuting film horror, ehhh ternyata syuting video klip lagu sunda. Tau gitu gw lewat depan artisnya, acting mungutin tissue (lagian mana ada tissue ya???)

Dan berpisahlah kita menuju rumah dan tempat tinggal masing – masing.

Intinya, dimana pun kita berada, diantara siapapun kita berinteraksi, ada dan tidak adanya kita bisa mempengaruhi orang – orang disekitar kita. Mungkin itulah fungsi teman : saling mempengaruhi dan dipengaruhi.

Over all, love you mantap jaya family!!!

Allahu yuqowwiinaa fii kulli amr.


 

Read More

Takut mati


"Ya Allah…jika kelak tabungan amalku telah cukup untuk memasuki surga Mu..hanya satu yang aku pinta. Cabutlah aku dari dunia ini. Hingga tak ada yang bisa menghalangiku untuk bertemu dengan Mu di kehidupan yang abadi. Dan izinkanlah aku menyambut kematianku dengan senyuman dan penyaksian terhadap Mu dan rasul Mu"
Doa diatas, bukan doa yang tercetus dari pemikiranku. Doa diatas aku dapatkan dari seorang sahabat. Doa yang menurutku bisa menjadi doa penutup yang cukup indah.
Entah kenapa tiba – tiba aku takut dengan kematian. Takut meninggalkan dunia ini. Takut menghadapi para malaikat yang meminta pertanggung jawaban. Takut dan lebih tepatnya malu kepada Sang Pencipta yang telah memberikanku kesempatan untuk mengecap nikmat Nya tapi tak jarang aku melalaikan kewajibanku yang tidak seberapa.
Aku tak tahu tepatnya bagaimana. Entah takut mati. Entah takut kematian. Entah……aku tak tahu.
Bulir air mata yang terus mengalir karena ketakutan itu mungkin tidak akan bertahan lama. Tapi aku berharap, keinginan untuk berubah sampai pantas diterima di sisi Nya kelak akan terhujam dalam hati.
Banyak yang mengetahui apa yang kita lakukan akan tetapi sedikit yang perduli. Tapi aku yakin, Engkau tetap perduli kepadaku.
Ya Allah, jika aku boleh mengetahui sesuatu yang sebenarnya tidak mungkin dan tidak boleh ku ketahui, izinkan aku mengetahui siapa yang perduli kematianku. Mungkin itu hal yang tak penting, dan akupun tak tahu kenapa aku ingin sekali mengetahuinya.
Ya Allah, jika aku boleh meminta pada Mu, bantulah aku membahagiakan orang – orang disekitarku. Sehingga mereka ridho dan ikhlas pada setiap perbuatan yang ku buat.
Ya Allah, karena Engkau Maha Pemurah, berikanlah sedikit keikhlasan bagiku untuk melakukan segala hal hanya karena Mu
Ya Allah, karena Engkau Maha Pengasih, maka bantulah kami untuk mencintai orang – orang sekitar kami (karena Mu) lebih dari diri kami tapi tak lebih dari cinta kami pada Mu.
Ya Allah, karena Engkau Maha Penyayang, izinkanlah aku dan seluruh orang yang kami sayangi dekat dengan Mu. Dan mengenai caranya, hanya Kaulah yang tahu apa yang terbaik bagi kami.
Ya Allah, kami hanya bisa menuliskan semua rencana yang menurut kami terbaik bagi kami, tapi hanya Engkaulah yang mempunyai kehendak menghapus dan menentukan rencana – rencana kami. Maka, buatlah kami bisa belajar dan bisa menerima apa yang telah Engkau putuskan.
Ya Allah, dengan rahmat Mu engkau berikan dan titipkan kami di dunia ini kepada orang tua kami, maka tuntunlah kami untuk selalu bisa berbakti kepada mereka. Tutuplah semua jalan bagi kami untuk menentang mereka. Karena kami yakin, ridho Mu ada pada ridho orang tua kami.
Ya Allah, Engkau menciptakan kami sebagai manusia yang mempunyai berbagai kekurangan, maka bimbinglah dan ingatkanlah kami untuk meminimalisir kekurangan dan kekhilafan kami.
Ya Allah, sebenarnya kematian bukanlah hal yang menakutkan, tapi yang menakutkan adalah bagaimana kondisi kita sebelum dan ketika menghadapi kematian itu. Izinkanlah kami untuk merasakan kondisi yang tenang dan siap sebelum kami berpulang kepada Mu.
Ya Allah, kabulkanlah segala curahan hatiku ini, karena aku yakin Engkau mendengar setiap ucapan hamba Mu.
Read More

‘EDENSOR’ku

Rumahku memang di Bandung. Tapi bukan di pusat kota yang terkenal dengan bermacam – macam jenis sandang,pangan dan papan, melainkan di sudut atau pedalaman kota Bandung yang jarang terjamah manusia – manusia metropolis hedonis. Jadi, meskipun kota Bandung diidentikkan dengan kota kembang, kota kuliner sampai kota hiburan, tidak berpengaruh besar pada masyarakat yang ada di desa seperti keluargaku.

Mungkin, bisa dibilang kampungku Edensorku ^^



Hal yang paling kusukai jika aku pulang ke rumah adalah menaiki becak dari jalan raya menuju rumahku yang dibuka dengan pemandangan khas pedesaan, yaitu hamparan sawah yang indah. Menurut masyarakat sekitar, sawah – sawah tersebut adalah milik beberapa pejabat kenamaan di kota Bandung. Terserah siapa yang memiliki sawah itu. Yang penting, aku suka sekali melihat indahnya pemandangan ini. Yang penting, aku senang menghirup udara sejuk yang diselingi oleh sapaan ramah angin pada setiap orang yang melewati jalan itu.

Seperti biasa, via becak aku meneruskan perjalanan pulangku yang belum tuntas. Becak berjalan perlahan. Sebelum memasuki daerah "Edensor-ku" aku memasukkan handphone kedalam tas. Maksudnya hanya satu, supaya aku bisa konsentrasi membayangkan apapun yang bisa kubayangkan bila melihat pemandangan indah itu. Tak lama, udara seakan berubah. Agak sejuk dari biasanya. Dan aku memulai rutinitasku. Membayangkan apapun yang bisa kubayangkan.

Imajinasiku berkembang seiring dengan semakin meluasnya sapuan mataku pada hamparan padi yang saat itu sedang hijau. Rasanya aku bisa menelisik setiap daunnya. Indah. Hanya itu yang bisa kukatakan.

Oom Andrea Hirata mungkin sudah menjadikan Edensor sebagai ikon keindahan alam versi Inggrisnya. Dan kini giliranku menjadikan kampungku sebagai "Edensor-ku". Terserah apa yang akan dikatakan orang – orang mengenai keindahan alam yang masih lumayan asri ini. Menurutku, tanaman hijau yang dikelompokkan menjadi banyak petak sawah ini terlihat indah dan sempurna.

Karena padi itu masih berwarna hijau, mataku rasanya mendapatkan terapi warna secara gratis.

Saat itu, ingin rasanya jika di seluruh dunia ini hanya ada padi yang masih hijau. Kelelahan karena perjalanan yang cukup jauh, kepenatan dari pelaksanaan rutinitas kampus, kebingungan dan kebimbangan hati, rasanya semua cukup terobati hanya dengan menikmati indahnya hamparan tanaman hijau di depanku.

Ingin rasanya mengundang semua angin sejuk itu ke rumahku (tapi takut semua orang di rumahku masuk angin, makanya kuurungkan niatan itu ^_^).

Teringat dulu sebelum kepindahanku ke daerah ini. Di benakku hanya ada rumah dekat sawah yang ada di pedesaan, jauh dari hingar bingar kota dan agak terlindung dari polusi udara, jauh kemana-mana, ahhh rasanya tidak asik! Enggan. Itulah kesimpulannya. Enggan bila tinggal di pedesaan.

Dipikiranku saat itu hanya rasa malu bila mejawab pertanyaan teman – teman yang menanyakan alamat rumah.

Tapi kini, pikiran itu terusir jauh dari benakku. Tergantikan oleh kenikmataan memuaskan diri dengan melihat indahnya alam ini jika dimanfaatkan sesuai kebutuhan manusia.

Meskipun demikian segala sesuatu pasti ada sisi negative dan sisi positifnya. Kerusakan moral masyarakat desa dan kota tidak jauh berbeda. Padahal dulu kukira masyarakat desa akan lebih ramah dan tidak hedonis. Ternyata tidak 100% yang terjadi sama seperti yang aku bayangkan dulu. Kini kemajuan teknologi mempengaruhi sikap kebanyakan manusia. Dan masyarakat desa termasuk salah satu dari beberapa elemen masyarakat yang terkena imbas perubahan tersebut.

Tak lama kemudian becakpun berhenti tepat di depan rumahku. Waktuku untuk turun dan melanjutkan kegiatanku dengan mengerjakan apapun yang bisa ku kerjakan di rumah. Kembali ke Edensorku dimana aku harus membangunnya supaya lebih maju, lebih baik dan lebih berpotensi. Amiin.

Read More

TOPIKU DAN AYAHKU

Aku punya topi yang dituliskan diatasnya nama panggilanku semasa kecil dulu. Warnanya merah dengan moncong (bagian depan topi yang aku tak tahu namanya) berwarna hitam. Dan namaku di bordir indah dengan huruf tegak bersambung dan benang warna hitam. Topi itu hadiah dari ibuku. Sayangnya topi itu punya kembaran. Tak lain dan tak bukan kembaran topiku adalah topi adikku. Dan yang membedakannya hanya ukuran dan nama yang tertera pada setiap topi.

Meskipun aku seorang perempuan, tapi dulu rasanya lebih nyaman memakai topi daripada memakai kerudung ^_^. Tapi itu dulu bukan sekarang.

Topi itu sering kupakai kemana – mana dan dalam waktu yang cukup singkat naik jabatan menjadi topi favoritku. Sebenarnya tak ada yang istimewa dari topi itu selain ada namaku yang tertulis disana. Karena itu menunjukkan bahwa akulah empu topi tersebut.

Tapi itu tidak terjadi lama. Tiba – tiba saja topi itu menjadi topi yang paling aku hindari pemakaiannya. Kenapa? Karena orang – orang suka mengejekku dan mempermainkan namaku. Awalnya aku senang – senang saja, karena kupikir 'bukankah dengan begitu orang lain bisa mengenalku?' Tapi lama – lama aku juga jengah mendengar celoteh busuk anak – anak tengil itu.

Aku lepaskan topi itu dan aku lempar ke kolong tempat tidurku. Dengan sekejap topi itu hilang dari pikiranku.

Beberapa belas tahun kemudian, aku mengikuti beberapa kunjungan ke kampung naga yang ada di Tasikmalaya. Aku sebenarnya tidak diperbolehkan mengikuti kunjungan tersebut, tapi karena ayah dan ibuku mengajar di institusi pendidikan tersebut dan kebetulan dulu aku pernah belajar disana sekitar dua semester, akhirnya aku berhasil diselundupkan.

Sesampainya di Kampung Naga,kami turun dan berpose bersama. Salah satu temanku mendekatiku dan bertanya

"Ka, topi yang dipakai ayah kamu itu topi kamu ya?" tanya temanku dengan berbisik

"Hah, mana?" kataku balik berbisik padanya

Dan kulihat ayahku memang memakai topi tersebut. Padahal masih banyak topi yang masih bagus yang lebih pantas dipakai oleh beliau.

"Itu tandanya ayah kamu masih sayang sama kamu Ka! Sampai – sampai masih mau pakai topi yang jelas – jelas ada nama kamu disana!" kata temanku sok menganalisis

"Oh..begitu ya? Iya mungkin" jawabku sambil tersenyum sumringah.

Kau tahu kawan? Ayahku itu termasuk orang yang sangat keras dalam mendidik anaknya. Jika aku melakukan kesalahan, tak jarang ayahku membentakku yang pastinya dengan nada naik beberapa oktaf dari nada bicara biasanya. Ayahku itu termasuk orang yang tak mau ambil pusing. Jangankan bicara sayang kepada anaknya, sepertinya mengelus kepalanya pun jarang beliau lakukan kecuali mungkin dulu ketika kami masih kecil.

Dan saat itu segala pandangan buruk tentang ayahku seakan tersingkirkan. Saat itu, temanku layaknya malaikat yang membuka hati dan mataku untuk melihat betapa sebuah kasih sayang terkadang tidak perlu diungkapkan dan ditunjukkan dengan berlebihan.

Ayahku memang bukan siapa – siapa, beliau hanya manusia yang selalu berusaha melakukan yang terbaik bagi keluarganya. Ayahku memang bukan malaikat yang bisa memberikan kebaikan saja. Tapi ayahku bukanlah setan yang mengajak kami untuk melenceng dari aturan – aturan Nya. Ayahku adalah ayahku. Bukan yang lainnya.

Meskipun aku tak tahu apa maksudnya memakai topiku yang sempat kulupakan itu, tapi aku yakin itu adalah salah satu cara dari berbagai cara yang dilakukan ayahku untuk menunjukkan betapa berartinya kami –keluarganya- bagi dirinya.

Dan untuk kedua kalinya topi itu menjadi reward terbaik bagiku. Thanks God!


 

Dedicated To My Beloved Father! Love you so much!


 

Qeeya Aulia

Read More

MANUSIA DAN GORENGAN

Kata gorengan memang tidak lepas dari kehidupan serba instan yang sedang kita alami seperti sekarang ini. Gorengan terkadang menjadi makanan pokok yang hampir menggantikan nasi. Pagi – pagi –menurut sebagian orang- rasanya tak afdhal jika tak makan gorengan.

Banyaknya inovasi dalam dunia gorengan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para fans gorengan. Sampai – sampai mengabaikan bahaya yang mengancam bila terus-menerus memakan makanan tersebut. Kolestrol bisa meningkat pada tubuh kita bila kita memakan gorengan secara berlebihan. Kolestrol itu dipicu oleh kadar lemak jenuh yang tinggi pada gorengan yang dijual para pedagang gorengan. Minyak goreng yang dipakai berkali – kali dipakai untuk menggoreng berbagai gorengan inilah yang menjadi sumber masalah pada gorengan. Rasa enak, gurih atau manis pada gorengan apalagi ditambah dengan masih panasnya gorengan tersebut sepertinya bisa melenakan kita. Dan bisa juga melupakan kita terhadap resiko yang akan di terima.

Selain mengenyangkan perut, gorengan juga bisa menguatkan ikatan antara kita dan teman – teman loh!

Seperti yang saya alami hari ini, hari Selasa tanggal 22 Juni 2010. Tepat pada hari itu Miss. Nina salah satu tenaga pengajar kursus bahasa Inggris kami berulang tahun. Berbagai rencana busuk direncanakan oleh guru kami juga, Miss. Myrna. Dan kami sebagai murid – murid yang baik hati dan tidak sombong mengamini rencana tersebut.

Dan pertunjukan pun dimulai.

Miss. Myrna mulai menangis kencang di luar kamar yang seakan – akan membuat semua orang disana melihat padanya dengan tatapan apa-yang-terjadi-dengannya. Miss. Nina selaku teman terdekatnya mulai kebingungan dengan keadaan rekannya yang cukup menghawatirkan. Berbagai usaha dilakukan untuk membujuk temannya agar tenang dan tak menangis.

Sandiwara berdurasi belasan menit itupun seperti biasa di tutup dengan guyuran air dan berbagai lemparan barang – barang yang baunya sudah menghilangkan semua selera yang ada pada seorang manusia. Miss. Nina yang pasrah terhadap segala serangan membabi buta itu hanya bisa terdiam dan tersenyum yang lebih mirip dengan seringaian.

Dengan menegaskan ekspresi 'wajah tanpa dosa alias watados' kami meminta korban (baca : Miss. Nina) untuk berfoto bersama. Bersamaan dengan anggukan kepala korban, cameramen dadakan pun bermunculan dengan suburnya. Wah….serasa jadi artis hehe

Korban ternyata telah mempersiapkan berbagai macam makanan yang didalamnya ada berbagai macam gorengan. Bukannya memberi hadiah, kami malah disuguhi dengan berbagai makanan manis dan asin. Huah…ternyata niat puasaku tidak terlaksana mungkin karena Tuhan tahu hari itu akan ada rejeki dadakan.

Sebelum prosesi makan memakan dimulai, lagu – lagu ulang tahun versi odang – odong pun di dendangkan. Dan semakin membuat kami seperti ABK (anak – anak berkebutuhan khusus). Entah setan apa yang merasuki tubuh kami, yang jelas kali itu kami merasa cukup solider satu sama lain hehehe.

Mulai dari seblak (kerupuk pedas), kue lapis, kue pink, kue ijo (karena kami belum mengidentifikasikan nama – nama kue tersebut, oleh karena itu kami memanggilnya sesuai dengan warna – warna mereka), onde – onde, roti goreng, pisang goreng, naga bonar ups…maaf salah nagasari maksudnya, leupeut, bacang, bala – bala, pastel, dan sejenisnya aku lupa apa saja yang ada disana. Yang penting semua jenis makanan itu sudah aku cicipi dalam beberapa ronde ^_^. Ronde pertama aku mengambil kue hijau, tak lama kemudian ronde kedua dengan kue pink dan seterusnya.

Jadi, berdasarkan perhitungan dan analisaku. Ho ditolak karena thitung < ttabel (virus statistika mulai melanda hahahahha)

Singkat cerita, tawa dan canda keakraban kami pun menggantung di langit – langit aula, tempat belajar kami. Dan aku harap semua ini tidak akan berakhir di hari ini. Amin

Dari cerita ini bisa dibuktikan bahwa gorengan juga mempunyai manfaat memperkuat dan memperbaiki hubungan antar manusia ^^


 

Ps : Thanks udah baca. Di tunggu komennya. Maaf agak gak jelas. Ini cerita yang gak jelas biar gak jelas yang penting cerita kekekekeke ^_^ (baca dengan gaya iklan permen MINT)

Dedicated for YOU

Qeeya Aulia


 

Read More

HIDUP

Hempt… kata yang disusun dari 5 huruf itu terkadang benar – benar bisa menjadi hal yang sangat membingungkan bagi beberapa orang. Ada yang sampai rela gila untuk menebus semua ketidaktahuannya mengenai kehidupan.

Akupun tak tahu apakah aku menjadi salah seorang dari mereka atau sebaliknya. Hidup terkadang penuh ironi, penuh tekanan, penuh kesenangan yang tak jarang dengan mudahnya berbalik menjadi kesedihan sepanjang masa.

Tekanan kehidupan bisa menjadi pentungan besar terhadap diri kita yang membuatnya menjadi sebuah tekanan. Arti kehidupan terkadang tak sama dengan berbagai artian yang kita sandarkan kepadanya. Lika liku kehidupan pun tak selamanya seperti roda yang terkadang kita diatas dan berbalik menjadi dibawah disuatu saat kemudian.

Untuk apa hidup? Toh akhirnya kita akan mati juga!

Mungkin itulah yang terfikir oleh kebanyakan orang termasuk diriku.

Tak semua sisi kehidupan bisa kita lihat dan mengerti. Mungkin manusia memang dikukung oleh siklus dan proses sebab – akibat yang disebabkan oleh diri kita sendiri dan berakhir pada diri kita sendiri juga. Mungkin bentuknya seperti yang digambarkan Karen Horney dalan lingkaran setannya. Dan kita menjadi salah satu pangkal kejadian dimana kejadian tersebut berawal dan berakhir.

Adanya diri kita di dunia bisa menjadi sebab terjadinya sesuatu bagi orang lain, sedangkan diri kita juga bisa menjadi akibat dari perbuatan orang lain.

Ada sebuah cerita yang saya kutip dari salah satu buku karangan Tere – Liye. Singkatnya sebagai berikut : Ada seorang pengusaha, sebut saja pengusaha X, pengusaha X ingin mengembangkan imperium bisnisnya dengan menggunakan lahan yang sudah dihuni oleh masyarakat selama puluhan tahun. Dengan jahatnya ia membakar lahan tersebut dan membuat kebakaran itu seperti kebakaran yang disengaja. Keluarga Y adalah salah satu keluarga yang tinggal di lahan incaran pengusaha X. Mereka adalah keluarga muda yang bahagia. Mempunyai anak yang baru berumur 2 tahun. Hari eksekusi lahan pun tiba. Hampir seluruh warga lahan tersebut mati terbakar kecuali seorang anak dari keluarga Y yang diselamatkan ibunya dengan bantuan seseorang. Sang anak pun menjadi yatim piatu dan dititipkan di sebuah panti asuhan. (mungkin untuk lebih lengkapnya anda bisa membacanya sendiri).

Secara tidak langsung pengusaha X telah menjadikan anak dari keluarga Y yatim piatu. Meskipun anak tersebut nantinya menjadi seorang pengusaha besar dan juga menjadi kolega terbaiknya.

Tak jarang kehidupan terlihat tidak adil. Tapi bila kita lihat dan mengerti sisi lain kehidupan, maka kita akan mengerti betapa adilnya tuhan dan betapa sempurnanya kehidupan ini.

Tuhan terlihat begitu tega pada seseorang yang selalu ditempa musibah dan cobaan. Padahal sebenarnya itulah cara Tuhan memberikan cara bertahan hidup dan memperbaiki segala kesalahan juga masalah yang mungkin akan menghadangnya di kehidupannya kelak.

Tuhan terlihat begitu tidak adil ketika kita tidak lolos dalam berbagai ujian dan test di setiap ada kesempatan. Tapi dibalik itu semua tuhan telah menyiapkan kita untuk menjadi orang yang lebih baik daripada orang – orang yang dengan mudahnya lolos di berbagai test.

Tuhan itu sangat adil. Kehidupan yang diciptakannya juga sangat adil. Tapi terkadang kita tak mengetahui dimana keadilannya berada. meskipun sebenarnya keadilan itu berkeliaran disekitar kita.

Tuhan tahu apa yang perlu kita ketahui sekarang dan apa yang perlu kita ketahui nanti. Tuhan tahu apa yang baik untuk kita dan apa yang buruk bagi kita. Tuhan tahu kebaikan dan keburukan apa yang kita lakukan untuk diri kita dan orang lain begitupun sebaliknya.

Kita bisa menukarkan banyak hal yang menyakitkan yang dilakukan orang lain dengan sesuatu yang lebih baik, lebih abadi. Rasa sakit yang timbul karena perbuatan aniaya dan menyakitkan itu sementara. Penerimaan tulus dari kejadian menyakitkan itulah yang abadi dan kita bisa memilih untuk menerimanya karena hidup itu hanya sebuah pilihan. Menerima atau menolak. Berbuat baik atau berbuat jahat. Tersenyum atau cemberut. Sedih atau senang. Bersabar atau membalas. Dan berbagai pilihan yang ada di setiap hembusan nafas kita.

Kehidupan kita mempunyai proporsi yang bermacam – macam dalam mewarnai kehidupan orang lain. Banyak atau sedikit. Baik atau buruk. Kita yang menentukannya. Meskipun setiap kadar dasarnya sudah ditentukan oleh Sang Pencipta. Tapi, kita bisa merubahnya dengan kebaikan dan rasa cukup atas segala yang kita dapatkan dari orang lain serta rasa kurang terhadap apa yang diberikan oleh kita untuk orang lain.

Jangan merasa tidak bisa dan mustahil untuk melakukan itu semua, karena kita adalah manusia. Makhluk ciptaan Tuhan yang sangat dibanggakan oleh Nya. Ia tahu kita semua mempunyai potensi dan terlahir dengan membawa kefithrahan yang telah Ia berikan sebagai bekal menjadi manusia yang baik. Dan rasanya tidak ada yang terlahir sebagai orang yang jahat, kecuali jika dirinya sendiri dan orang lain menganggapnya seperti itu. Bukankah banyak sisi kehidupan yang tak bisa dimengerti oleh kita kecuali jika kita mau untuk mengerti dan memandang dari sudut pandang yang berbeda?

Wallahu'alam bishshawaab


 

Qeeya Aulia

Read More

Getaran Bidadari – Bidadari Surga


Rasanya membaca dan menyelami kisah yang dituturkan Tere-Liye dengan bahasa dan cara menulis yang khas, tak sekedar menggetarkan hati dan menguras air mata pada bab – bab awal bacaan itu kulahap. Kisah itu terasa sangat nyata dan rasanya aku menjadi salah seorang penduduk lembah strawberry yang dirintis oleh Kak Laisa.
Buliran air mata seperti rombongan bebek yang tak ada angin tak ada hujan berjalan rapi berkelompok. Perjuangan, keikhlasan, kasih sayang, cinta, ahhh rasanya terlalu banyak nilai – nilai yang ditonjolkan pada cerita itu.
Kasih sayang serta keikhlasan Mamak dan Kak Laisa yang melebihi ukuran terbesar yang pernah ada di dunia ini, kepintaran dan kepatuhan Dalimunte terhadap segala yang diperintahkan kakak dan ibunya, kenakalan – kenalan Ikanuri dan Wibisana, juga keluguan dan keteguhan hati Yashinta terpaparkan secara gamblang dalam buku berjudul "Bidadari Bidadari Surga" ini.
Mengapa mereka yang berkekurangan selalu mempunyai kekuatan lebih daripada yang lain? Mengapa mereka dengan berbagai hambatan yang menghalangi mimpi-mimpi mereka tetap bisa mencapai segalanya? Mengapa kebanyakan dari mereka lebih mau berusaha sukses? Mengapa? Terlalu banyak pertanyaan yang harus kucari jawabannya sendiri.
Tetesan air mataku tak berhenti pada bab – bab awal. Bak siklus sirkandian yang mengatur manusia untuk bangun dan tidur, cerita pun mengalir dihiasi potongan – potongan kisah menggelikan, mengesalkan, sampai mengharu biru. Jika saya boleh meringkas pendapat saya tentang novel ini, novel ini bisa dibilang perfecto dan hampir menggeser kedudukan "Tetralogi Laskar Pelangi" yang sudah lama bersemayam di posisi kedua di hatiku setelah Al – Qur'an karya yang Maha Sempurna dari Sang Pencipta.
Sang Siluman yang menjadi bukti kebesaran cinta dan kasih sayang Kak Laisa pada adik – adiknya. Pengorbanan Mamak dan Kak Laisa yang sudah terbalas oleh kesuksesaan Dalimunte, Ikanuri, Wibisana dan Yashinta. Tapi itu semua tidak membuat 4 anak yang di besarkan oleh keduanya sombong dan tak tahu diri. Semua itu malah terasa menyesakkan ketika Kak Laisa harus pergi meninggalkan mereka. Tapi benarkah Kak Laisa akan pergi? Mungkin anda harus membacanya dari awal hingga akhir tanpa proses pencurian halaman untuk mempercepat waktu membaca. Rahasia – rahasia yang sedikit demi sedikit terungkap dengan jelas sudah menjadi bumbu paten dalam karya Tere Liye ini. Dan jika anda masih penasaran dengan ceritanya, bacalah. Maka anda akan mengetahuinya dan merasakan sensasi emosi yang diaduk – aduk secara dramatis oleh kisah yang membuat anda hanya bisa menangis dan berdecak kagum.

 

 
Qeeya Aulia
Read More

Biasa dan Luar Biasa

Tuhan..

Aku hanya manusia biasa

Yang bisa berubah menjadi orang luar biasa dengan adanya orang – orang disekililingku,


 

Aku hanya manusia yang mempunyai cinta yang biasa

Kecuali Engkau memberiku seseorang yang bisa mengubahnya menjadi cinta yang luar biasa,


 

Mimpiku juga hanyalah mimpi biasa

Tapi bisa menjadi kenyataan yang luar biasa jika Kau menghendakinya,


 

Baktiku pada orang tuaku juga hanya bakti biasa

Dan mungkin berubah karena Kau turunkan orang tua yang tak segan menganggapnya sebagai bakti yang luar biasa,


 

Pengetahuankupun tak kalah biasanya

Tapi Kau kirimkan para duta ilmu yang bisa merubahnya menjadi luar biasa,


 

Dunia yang aku tinggal di dalamnya juga biasa

Dan menjadi luar biasa karena Kau membuatnya sedemikian rupa,


 

Alur kehidupanku biasa-biasa saja

Tapi terkadang Kau membuatnya luar biasa,


 

Teman – temanku juga manusia biasa

Tapi tanpa mereka (dan juga izin Mu) aku takkan menjadi luar biasa,


 

Jika Kau bertanya mengapa aku menganggap semuanya biasa saja

Maka jawabannya adalah karena hanya Engkaulah Yang Maha Luar Biasa.


 


 

Teruntuk semua orang yang mengisi kehidupanku

Qeeya Aulia

Read More

Monday, June 7, 2010

Utopia mencintamu sampai mati ^^

Dalam sepi

Engkau datang

Beri ku kekuatan

‘tuk bertahan

Kau percaya

Aku ada

Kau yang aku inginkan

Selamanya

Reff:

Kau adalah hatiku

Kau belahan jiwaku

Seperti itu ku mencintamu

Sampai mati

Di hidupku yang tak sempurna

Kau adalah hal terindah yang ku punya

Back to Reff: 3x

Seperti itu ku mencintamu

Sampai mati


Koleksi Utopia yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Utopia – Mencintaimu Sampai Mati
Gambar Artis Indonesia
Read More

Sunday, June 6, 2010

Generasi Muda Kedepan

"Inilah cerminan generasi masa depan!!!". Kata – kata tadi kini mulai tak asing ditelinga kita. Para remaja dan anak – anak seakan – akan digiring menjadi pusat perhatian publik. Mungkin sekarang jamannya yang muda yang berkuasa ^^. Tapi, jika semua remaja dan anak – anak menjadi entertainer, siapa yang nantinya akan menjadi cendikiawan???begitu pula sebaliknya.

Masa muda, masa yang berapi – api. Begitu yang dipaparkan Bang Haji Rhoma Irama dalam lagunya "Darah Muda". Tak bisa dipungkiri, masa muda adalah masa mencari jati diri. Jika kita berbicara hierarki need menurut Abraham H Maslow, mungkin para generasi muda dalam hal ini berada dalam tingkat kebutuhan untuk diakui atau self esteem need. Mereka perlu diakui bahwa mereka mempunyai potensi yang berbeda dan mereka sangat perlu dukungan untuk dapat menyalurkan potensi mereka dengan baik dan benar. Dan pada masa inilah sangat terasa pentingnya memanusiakan manusia, meskipun pada kenyataannya setiap manusia di seluruh fase perkembangannya wajib untuk dimanusiakan.

Segala yang berkaitan dengan masa muda sangat diminati oleh masyarakat kebanyakan. Menjadi awet muda, kisah cinta anak muda hingga para pelaku dunia hiburan yang masih dibawah umur mempunyai ruang khusus dalam hati masyarakat. Generasi muda memang patut dibekali dengan berbagai potensi yang diminati dan juga pastinya bermanfaat baginya. Generasi kini adalah cerminan generasi sebelumnya. Segala hal bisa jadi boomerang dalam kehidupan kita. Entah itu baik ataupun buruk. Entah itu hasil perbuatan yang muda maupun yang tua. Oleh karena itu kita patut selalu waspada dalam berbagai hal dan konsekuensinya.

Jangan jadikan generasi muda layaknya alam yang terus menerus dieksploitasi tanpa dibudidayakan kembali. Kita sudah menjelang kegagalan dalam mengembalikan kelestarian alam dan hampir tidak akan mendapatkan manfaat lagi dari alam. Jangan sampai generasi muda kita menjadi alam kedua yang mengalami kebobrokan. Karena penyesalan hanya ada dibelakang. Ketidak seimbangan alam kini menjadi petaka bagi kita, dan itu semua mungkin bisa terjadi terhadap generasi muda. Jika botol yang rusak harus kita kembalikan ke toko dimana kita membelinya, maka dimana kita harus mengembalikan generasi muda jika mereka rusak nanti?


 

Teruntuk semua orang yang berjiwa muda :D

Qeeya Aulia


 


 

Read More

MIRIS

Hari ini bukan cuma setetes air mata yang keluar secara spontan dari mata gw, tapi rombongan air mata berebutan keluar dari mata gw yang gampang mewek ini. Semua disebabkan oleh kejadian tadi sore.Tadi sore gw nonton salah satu acara di Trans TV. Disana diceritakan betapa kuat dan ajaibnya para pemburu belerang berkutat di "kantor" mereka yang jauh dari kata WAJAR. Bertahan dengan segala kekurangan dan tetap bersyukur atas segala nikmat ydan rezeki yang diberikan Allah pada mereka setiap harinya. Tapi subhanallah, ternyata rahasia mereka tetap bisa bertahan dalam keadaan yang sangat memprihatinkan adalah kemahabesaran Allah yang membuat organ – organ dalam tubuh mereka lebih kuat daripada organ tubuh kita yang hidup dalam kondisi yang cukup nyaman. Jantung mereka yang bekerja lebih ekstra membuat bentuknya lebih besar dari manusia kebanyakan. Paru – paru mereka sekuat baja menahan bau belerang yang terkadang hanya membuat ingin pingsan. Oleh karena tetap sehat dan mampu bekerja secara normal meski dalam segala keterbatasan.

Acara selesai dengan diiringi decak kagum gw sebagai penonton karena berbagai keajaiban yang terjadi pada setiap detiknya. Tapi rasa kagum itu berganti geram, miris, sedih, benci, aghhhh rasanya sulit dituliskan setelah berganti dengan salah satu acara favorit gw, JOHN PANTAU. Dibuka dengan fakta – fakta anggaran DPR yang sebenarnya tidak terlalu penting (menurut gw, karena masih banyak prioritas lain). Kemudian fakta – fakta tadi dikuatkan oleh wawancara para penghuni gedung Nusantara yang katanya MIRING dan butuh renovasi.

Namanya juga manusia, meskipun berdiri diatas lembaga yang sama tetapi banyak pemikiran mereka yang berbeda menanggapi permasalahan layak tidaknya anggaran 1,8 triliyun rupiah untuk membangun kembali gedung DPR. Ada yang pro juga ada yang kontra. Tapi ada kata – kata yang sangat tidak mengenakkan dari Yang Mulia Ketua DPR RI Marzuki Alie. "1 triliyun itu nothing!!! Tidak ada artinya!!!". Gw memang gak tau gimana ribetnya ngurusin Negara, tapi satu triliyun dianggap nothing???? Elu yang nothing!!!!. Pak Panda Nababan juga menambahkan "Gedung DPR ini modelnya seperti ruko!!!". Gubrak!!!!! Pantesan semua pingin jadi pejabat. Setiap orang bisa bikin istana sendiri – sendiri !!!. Apa kurang jatah laptop dan mobil mewah??? Yah….bapak bapak ibu – ibu kok kalah ya sama mahasiswa, mereka dapet laptop dari kampus juga karena mereka daftar alias bayar, bukan nerima – nerima gitu aja!. Anak – anak SD yang belajar di tenda darurat aja tetep semangat belajar, masa anda yang tempat belajar kehidupannya lebih mewah dibandingkan mereka sudah tak berdaya???

Bapak – bapak para wakil rakyat yang terhormat, pernahkan anda membaca kisah khalifah Ummar bin Khattab??? Rumahnya sama dengan masyarakat pada umumnya. Tidak ada istana, tidak ada mobil mewah dari uang rakyat, tapi kinerjanya tetap optimal kok!!!.

Setuju dengan opini bapak pemulung sampah yang dimintai pendapatnya, "Pembangunan gedung belum tentu meningkatkan kinerja para anggota DPR". Gedung DPR yang katanya hanya bermuatan 800 orang dan kini dihuni 2500 orang ternyata kosongnya sama seperti dihuni 150 orang. Pake gedung yang katanya butut aja udah kosong, apalagi gedung yang bagus??? Ia gak kauand??

Kata adek gw, "Hemm satu triliyun dibeliin cendol, Ciparay banjir kali ya?!". Sindiran sederhana dari rakyat biasa. Kalo gw jadi pengusaha ataupun orang – orang yang diwajibkan bayar pajak buat Negara, gw ogah bayar!!! Mending gw salurin aja langsung ke orang – orang yang membutuhkan. Toh, dibayarin pajak juga akhirnya gak kembali ke rakyat.

Dan perlu diperjelas, bahwa yang bentuknya ruko itu bukan kayak model – modelnya gedung – gedung yang dipake kerja oleh para wakil rakyat yang tak merakyat (gak tau dipake gak tau enggak >.<). Yang ruko itu yaaa bawahnya toko dan atasnya rumah!!! O…jangan – jangan bapak – bapak terhormat belum pernah liat ruko ya?? Ckckckc kasiannya mi..(dengan logat Kendari!)

Gedung ber AC, dengan TV layar datar tak lupa semua ruangan yang belum tentu penuh, layaknya sudah cukup bagus dianggap sebagai kantor. Bocor – bocor dikit gak apa – apa lah..kali – kali merasakan penderitaan rakyat! Lagian di rumahnya khan gak bocor! Iya khan?? Oia hampir kelupaan, jangan asal jamin dunia akherat deh pak…! Bapak yakin bisa menanggung semua resikonya??Apalagi diakhirat…gak ada suap loh pak!!!! Inga…inga…ting!!!

Bapak-bapak ibu-ibu wakil rakyat yang terhormat, memang menjadi pejabat dikelilingi AREA BASAH, tapi apa anda masih ingat misi dan janji anda sebelum terpilih dan duduk disana???Mana janji manismu….Nidji mode : on. Memang perbaikan gedung perlu, tapi bukankah lebih perlu meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa??? 1 triliyun jika dijadikan gedung mungkin bagi anda bukan apa-apa atau tiada artinya, tapi bagi beberapa orang 1000 rupiah yang selisih nol pada nominalnya jauh dari 1 triliyun rupiah itu sangat – sangat berharga!!! Jika anda mempunyai anak ataupun cucu, coba bayangkan hal yang terjadi pada kami terjadi pada anak ataupun cucu anda dan keadaan berbalik, kami yang diatas menggantikan anda, sedangkan anak dan cucu anda dibawah atau pada posisi kami sekarang, apa anda akan menyetujui langkah kami yang memprioritaskan kenyamanan kami bekerja sedangkan anak dan cucu anda kesulitan untuk tetap bertahan hidup???

Gw sempat ngobrolin semua ini sebelumnya, tapi temen gw cuma bilang "Udahlah, ngomongin pemerintah gak akan ada habisnya. Yang penting doain aja semoga mereka sadar (hahaha hopeless ceritanya)". Tapi satu penutup yang bagus dari Bang Ruhut Sitompul "Jadi pejabat negara JANGAN CENGENG!!!". Gw inget kata Pemimpin sekolah gw dulu "Kita harus tetap berkarya dalam segala kekurangan kita. Mental kita jangan kayak mental TEMPE ataupun mental KERUPUK yang hanya bisa mengeluh tanpa mengoptimalkan yang ada".

Ya Allah, kami hanya hamba Mu yang tak bisa mengubah segalanya dengan sekejap mata. Kami hanya hamba Mu yang kini hanya bisa berkomentar saja. Tapi kami mohon, kembalikanlah niat tulus mereka untuk memajukan bangsa kami ini. Tutuplah segala jalan bagi mereka untuk berbuat jauh dari apa yang kami harapkan. Minimalkanlah kekhilafan mereka karena kami tahu mereka hanyalah manusia yang sering khilaf dan lupa.

Ya Rabb, jika kami kurang medukung kemajuan bangsa, tunjukanlah kami jalan yang menurut Mu itu benar dan kami patut mengikutinya. Berikanlah pada para penegak hukum dan pejabat Negara keikhlasan dalam menjalankan tugasnya, sehingga kami pun ikhlas melakukan segala himbauannya.

Wallahu'alam bishshsawaab


 

Qeeya Aulia

Read More

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)