“Siapa kamu dan mengapa aku?”
“Apakah segala hal harus beralasan? Alasannya satu karena
kamu.”
“Siapa kamu dan mengapa aku?”
“Aku hanya manusia yang lemah karenamu. Karena kamu kekuatan
yang tak bisa kujabarkan.”
“Siapa kamu dan mengapa aku?”
“Kurang jelaskah alasanku tadi?”
“Siapa kamu dan mengapa aku?”
“Baiklah, aku tahu. Jawabanmu terlalu lugas, nona.
Terimakasih.”
“Siapa kamu dan mengapa aku?”
“....”
Malam bulan purnama tak indah lagi. Telepon genggam itu
melayang dan berakhir di dasar danau di seberang lelaki bodoh yang tak bisa
menangkap arti tersirat dalam pertanyaan itu. Lelaki gegabah yang tak berfikir
panjang. Ia tak pernah sadar ada jawaban “ya” karena terlalu sibuk dengan rasa
cintanya. Ia bukan mencintai gadis itu. Ia hanya mencintai rasa cinta saat ia
mencintai seseorang. Ia mencintai rasa cinta di dalam dirinya. Ah, apalah
artinya cinta? Telepon genggamnya tergeletak di dasar danau. Bergetar beberapa
kali kemudian mati. Namun malam
lagi-lagi terlalu mencekam untuknya.
___
1 New Messages delivered
From : Bintang
Maaf, sinyal tak
begitu bagus disini. Apakah kemudian aku harus menjawab “ya”? Jika ada pilihan
lain, pasti tak akan kupulih. Yes, I do.
0 comments:
Post a Comment