Saturday, April 13, 2013

MATI (1)



Entah mengapa tiba-tiba aku berpikir tentang beberapa hal yang sudah tak lama terpikirkan olehku. Salah satunya tentang kematian. Aku sungguh tak habis pikir, bagaimana jadinya bila seluruh manusia mengetahui dengan pasti kapan mereka akan mengakhiri hidup mereka di dunia. Apakah mereka akan menghabiskannya untuk kebaikan atau sebaliknya?

Seorang teman di sekolahku dulu adalah orang yang luar biasa aktif. Segala kegiatan ia ikuti. Segala hal yang bisa ia kerjakan, tak segan dikerjakannya. Rasanya dia bukan orang yang tahan dengan stagnannya ritual harian yang kami kerjakan. Itu terjadi hingga sekarang. Hampir setiap hari yang ia lalui dijalani dengan kegiatan yang berbeda. Mulai dari kuliah, latihan orchestra, mengajar pramuka, dll. Aih, aku selalu dibuat iri karenanya.

“Karena hidup itu pilihan. Kesempatan itu tidak akan datang begitu saja. Kita harus mempersiapkan diri untuk merebut kesempatan yang akan kita dapatkan. Semua mimpi, kalau menunggu dan ditunda-ditunda untuk dicapai, gakkan pernah tercapai. Mimpi itu harus direbut. Direbut dengan kapasitas kita yang sudah pantas menggapai mimpi itu. Jadi, daripada bengong-bengong saja selama hidup ini, mendingan maksimalkan dengan apa yang bisa kita lakukan. Istilahnya, kalau kuliah itu jangan Cuma 4D (Datang, duduk, dlangak, dlongok).”
Kalimat panjang yang selalu sukses membuatku menghela nafas panjang. Benar, hidup itu pilihan. Banyak pilihan didalamnya termasuk mati dan mengisi hari sebelum mati.
Aku pernah membaca serial komik (aku lupa judulnya :D ) yang menceritakan tentang suatu Negara dengan undang-undang “pembunuhan warga negaranya”. Begini, Negara itu membuat sebuah undang-undang yang mewajibkan seluruh anak yang baru memasuki jenjang sekolah dasar untuk diberikan pil dan pemeriksaan kesehatan. Dari 1000 pil, akan ada 1 pil yang berisi “bom waktu” bagi peminumnya. Orang yang memakan pil bom waktu itu akan mati saat bom itu meledak dalam tubuhnya saat ia berusia sekitar 20 tahunan. Kerahasiaan tentang pil pembunuh ini dijaga ketat oleh Negara. Setiap tingkatan penyedia pil dibuat serahasia mungkin. Orang-orang yang menyebarkan pil takkan tahu siapa saja yang meramu pil dan membuat kode pil mematikan itu. Intinya, semua berjalan dengan baik dan rahasia. 

(to be continue... )

0 comments:

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)