Entah mengapa tiba-tiba aku berpikir
tentang beberapa hal yang sudah tak lama terpikirkan olehku. Salah satunya
tentang kematian. Aku sungguh tak habis pikir, bagaimana jadinya bila seluruh
manusia mengetahui dengan pasti kapan mereka akan mengakhiri hidup mereka di
dunia. Apakah mereka akan menghabiskannya untuk kebaikan atau sebaliknya?
Seorang teman di sekolahku dulu adalah
orang yang luar biasa aktif. Segala kegiatan ia ikuti. Segala hal yang bisa ia
kerjakan, tak segan dikerjakannya. Rasanya dia bukan orang yang tahan dengan
stagnannya ritual harian yang kami kerjakan. Itu terjadi hingga sekarang. Hampir
setiap hari yang ia lalui dijalani dengan kegiatan yang berbeda. Mulai dari
kuliah, latihan orchestra, mengajar pramuka, dll. Aih, aku selalu dibuat iri
karenanya.
“Karena hidup itu pilihan. Kesempatan
itu tidak akan datang begitu saja. Kita harus mempersiapkan diri untuk merebut
kesempatan yang akan kita dapatkan. Semua mimpi, kalau menunggu dan
ditunda-ditunda untuk dicapai, gakkan pernah
tercapai. Mimpi itu harus direbut. Direbut dengan kapasitas kita yang sudah
pantas menggapai mimpi itu. Jadi, daripada bengong-bengong saja selama hidup
ini, mendingan maksimalkan dengan apa
yang bisa kita lakukan. Istilahnya, kalau kuliah itu jangan Cuma 4D (Datang,
duduk, dlangak, dlongok).”
Kalimat panjang yang selalu sukses
membuatku menghela nafas panjang. Benar, hidup itu pilihan. Banyak pilihan
didalamnya termasuk mati dan mengisi hari sebelum mati.
Aku pernah membaca serial komik (aku
lupa judulnya :D ) yang menceritakan tentang suatu Negara dengan undang-undang “pembunuhan
warga negaranya”. Begini, Negara itu membuat sebuah undang-undang yang
mewajibkan seluruh anak yang baru memasuki jenjang sekolah dasar untuk
diberikan pil dan pemeriksaan kesehatan. Dari 1000 pil, akan ada 1 pil yang
berisi “bom waktu” bagi peminumnya. Orang yang memakan pil bom waktu itu akan
mati saat bom itu meledak dalam tubuhnya saat ia berusia sekitar 20 tahunan.
Kerahasiaan tentang pil pembunuh ini dijaga ketat oleh Negara. Setiap tingkatan
penyedia pil dibuat serahasia mungkin. Orang-orang yang menyebarkan pil takkan
tahu siapa saja yang meramu pil dan membuat kode pil mematikan itu. Intinya,
semua berjalan dengan baik dan rahasia.
(to be continue... )
0 comments:
Post a Comment