Umbul-umbul bertebaran dimana-mana. Penjual bendera hadir dan dapat ditemukan dengan mudahnya. Bahkan, gapura berdiri di jalan kampungku yang tak pernah kulihat sebelumnya. Kata adikku, dulu saat Peringatan Hari Kemerdekaan ke-60 diselenggarakan, gapura itu juga berdiri megah disana. Ah ya, kami larut dalam suka cita hari ulang tahun lahirnya negara Indonesia tercinta.
Sore ini Bandung diguyur hujan deras. Saya masih bekerja saat itu. Hujan membuat saya waswas. Karena daerah kantor saya adalah daerah banjir di Bandung yang terkenal dimana-mana: Dayeuhkolot.
Hujan deras itu sempat membuat jalan raya di depan kantor terendam genangan air. Tentu saja warnanya hitam pekat, bercampur dengan limbah pabrik tekstil yang ada diberbagai penjuru Dayeuhkolot, Palasari, Cisirung dan sebagainya. Tapi bukan tentang banjir yang akan saya ceritakan disini.
Saat pulang, saya melewati kawasan Ciodeng, Bojongmalaka dan Andir. Semua daerah itu adalah daerah banjir parah. Kedalaman air bisa mencapai 1-2 meter. Tapi daerah ini juga menyiratkan semangat kemerdekaan. Umbul-umbul terpasang dimana-mana. Warna warni ceria yang didominasi merah dan putih menghiasi sepanjang jalan. 70 tahun, bukan waktu yang sedikit. Bukan waktu yang sia-sia begitu saja.
Terimakasih para pahlawan, tanpa perjuangan kalian kami tak akan bisa seenaknya memasang atribut kebersatuan kami sebagai bangsa Indonesia. Terimakasih para pemuda, tanpa gelora jiwa muda kalian kami tak akan bisa menikmati beragam perlombaan yang tak membedakan baik si kaya dan si miskin maupun si darah turunan dan pribumi rakyat jelata. Terimakasih Tuhan, tanpa izinmu, mungkin saya tak akan pernah bisa menulis tulisan ini. Mungkin saja, internet tak akan pernah diizinkan masuk di negeri penuh keragaman ini.
Menurut saya, Indonesia sudah merdeka.
0 comments:
Post a Comment