Saturday, January 19, 2013

Entah tentang apa

Mata yang berair, hidung yang hampir tersumbat, kepala yang terasa cukup berat diangkat awalnya tak ingin dirasa-rasa. Tapi apa daya, kuakui aku tak sehat sempurna. Kondisi ini mungkin hanya dikarenakan ketidakmampuanku menjaga kesehatanku sendiri. Bukan sakit, hanya menjelang sakit saja. Esok hari aku harus pergi kesana, mengembalikak suatu barang yang diperlukan sang empu. 

Aku hanya ingin mengaduh disini. Mengaduh tentang ketidakmampuanku menjadi manusia super. Mengaduh tentang keterbatasanku yang kadang kuciptakan sendiri. Mengaduh tentang banyak hal yang ingin kuadukan. Mengaduhkan apapun. Sebenarnya aku tak tahu apakah kata mengaduh disini pas atau tidak. Entahlah, bila memang salah artinya perbendaharaan kataku memang kurang :D

Tiga hari sebelumnya kami diguyur hujan tiada henti. Sungguh, aku tak berlebihan. Hujan terus menguyur kami hari demi hari. membuat kami terbuai dan beranggapan hari masih pagi walau kegiatan demi kegiatan bergantian. Mungkin itu salah satu alasan tubuhku meriang tak jelas kini. Ah, aku saja yang terlalu lemah hahahaha.

Tiga hari kami habiskan di bumi perkemahan Kiara Payung. Dingin. Sunyi. Sendiri. Bayangkan, kami sendirian disana. Hanya kami yang mengadakan perkemahan disana. Ditemani hujan, desauan angin yang menelisik lewat daun-daun pepohonan serta tetesan air hujan yang menembus tenda kami. Kegiatan itu bernama PSIKOSIS, yah semacam ospek jurusan sekaligus ospek fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 

Jangan berfikir macam-macam tentang acara kami satu ini. Sungguh, sepanjang yang kutahu, ini adalah acara PSIKOSIS pertama yang membuatku senang. Mengapa aku senang? karena menurutku, lagi-lagi kutekankan ini menurutku, acara ini menyenangkan karena penuh dengan materi baru yang memang seharusnya di dapatkan oleh mereka, adik-adikku yang baru saja bergabung dalam keluarga ini. Kami berusaha memunculkan insight kami harus berubah menjadi lebih baik sebelum menginginkan perubahan terjadi. Kami yakin, perubahan kecil dalam diri kami juga berpengaruh dalam perubahan besar di dunia ini. Tuhan, aku tak pernah lupa janjimu bahwa bila kami mengusahakan sesuatu yang baik untuk orang lain, maka kebaikan sudah pasti menjadi jaminannya. Walaupun memang tak semua orang menerima kebaikan tersebut. Yang jelas, KAMI TAK PERNAH MERENCANAKAN HAL BURUK TERJADI PADA ORANG LAIN.

Tak apa tubuh ini berontak untuk terus sehat dan mampu mengatasi segalanya, yang terpenting tujuan kami tercapai, walau mungkin masih permukaannya saja. 

Apalah yang ingin kutulis dalam tulisan ini? aku sendiri tak tahu. Tapi sungguh aku ingin meminta maaf pada teman-teman tataran SC, karena ku tak dapat memenuhi janjiku untuk datang berkumpul bersama kalian demi perbaikan diri dan kegiatan ini kedepannya. Sungguh, bila pintu doraemon itu nyata, akan kukejar untuk memudahkan ini semua. 

Read More

Sunday, January 13, 2013

2013

Dear, ini 2013. Tahun dimana harus lebih banyak lagi prestasi yang terukir. Tahun dimana harus lebih banyak lagi motivasi berprestasi bermunculan. Tahun dimana semangat kontribusi berkembangbiak tanpa hambatan. Tahun dimana tanggung jawab besar perlu diampu. Tahun dimana terlalu banyak hal diatas pundak ini untuk dipangku. Tuhan, mampukah aku?

Naif rasanya bertanya seperti itu sekarang. Keputusan sudah dipilih, resiko harus diterima, tanggung jawab harus diemban. Semua itu berjalan seperti apa yang dibayangkan, meskipun memang lebih banyak hal yang ada di luar dugaan. 

Aku sadar, kemampuanku jauh dibawah standar seorang pemimpin, tapi itu tak bisa jadi penghalang. Pemimpin macam apa yang tak percaya diri? akan jadi seperti apa tim yang ada di bawahnya? tim cemen? tim kurang PD? tim gak oke? Cih! Jangan ambil keputusan siap menjadi pemimpin bila terus bersikap seperti ini!

Hey, aku tak berbicara padamu. Aku berbicara pada diriku sendiri. 

Ki, tahun ini tahun penentuan. Penentuan budaya kontribusi akan mulai tertanam atau tidak disana. Penentuan pengurangan cacian yang berganti dengan solusi membangun dimulai. Penentuan masa yang lebih baik yang kau janjikan sebelum pemilihan. Kau tahu kau bisa karena selalu ada Tuhan yang membuat kau mampu. Kau tahu kau mampu karena selalu ada banyak teman yang mendukungmu. Kau tahu kau mampu mengatasi semuanya, hanya butuh sedikit sabar dan lebih banyak pengertian. Semua akan teratasi atas izin Nya.

Kau tahum Ki. 2013 harus lebih berwarna dengan warna-warna cerah yang bisa menghapuskan kelamnya awan yang terus mengukung lingkup kecilmu yang tak maju-maju. Kau tahu 2013 waaktumu beserta teman-temanmu menciptakan sejarah dalam hidup kalian sendiri. Sejarah positif yang menjadi langkah positif selanjutnya. Kau tahu, bila ini berhasil, pahala akan terus mengalir. Semoga. Semoga. Semoga

Tuhan sebenarnya aku tak mau banyak berharap di tahun ini. Aku tahu, terlalu banyak rasa kecewa ini karena aku terlalu banyak berharap. Jadi, mampukan aku memenuhi harapan itu ya? Mampukan kami gesit memulai dan bertanggungjawab atas semua keputusan baik yang kami putuskan. Tuhan, jadikan 2013 lebih bermakna lagi. Amin. 
Read More

RASA, RINDU DAN KAMU

Tepat jam setengah sepuluh malam mobil kami merapat ke teras rumah. Ya, syukurlah, akhirnya kami sampai di tempat yang bernama rumah. Bangunan kecil berwarna orange tempat dimana aku dan banyak saudara serta orang tuaku tinggal. Ah, tapi bukan itu yang akan kuceritakan disini. Sekarang aku hanya ingin bercerita tentang rasa, rindu dan kamu. 

Semua berawal dari lantunan lagu itu. Ya, apalagi kalau bukan lagu dari Utopia berjudulkan hujan. Tiba-tiba scene kehidupan melonjak dan melompat mundur lalu berhenti di adegan yang sesuai dengan beberapa penggal lirik lagu itu. Aku dan kau (meskipun kita bersama seorang yang lain, akan tetapi tetap kuanggap aku dan kau yang terperangkap hujan :D ), kita terdiam beberapa lama. Pertemuan yang singkat, tanpa banyak bicara dan menyenangkan. Aku tak tahu sebenarnya pasal apa yang membuat pertemuan itu begitu menyenangkan. Ada poin plus lainnya, tempat itu kudeklarasikan sebagai tempat kita. Sayangnya deklarasi itu luruh tak lama kemudian. Terlalu menyakitkan rasanya menganggap sebuah tempat menjadi daerah kekuasaan kita tanpa ada kesepakatan dengan orang yang bersangkutan. 

Mari kita mulai dari rasa. Rasa menyenangkan dan tenang selalu hadir saat aku bertemu kau. Entah bagaimanapun kondisimu. Yang jelas, setiap kau ada didekatku, aku bisa tersenyum dengan mudahnya. Padahal sebelumnya mungkin saja seperti singa yang berlum makan selama sebulan, galak tiada dua. Aku tak menganggapmu sebagai pawang, karena aku bukan hewan liar atau hewan peliharaan. Ah, apalah penjelasan rasionalnya, aku tak tahu. Aku tenang. Aku senang. Aku suka kau ada disini. Sayangnya, rasa menyenangkan itu lagi-lagi cepat pergi. Karena kau memilih pergi dan aku tetap disini. Ah, kau saja mungkin tak pernah tahu keberadaanmu disini sungguh menyenangkan bagiku. Baiklah, itu tak penting :D

Selanjutnya, rindu. Aku rindu kau. Cukup untuk pembahasan ini.

Kamu. Hem, ya kamu. Kamu yang lebih banyak diam saat bertemu denganku. Berbicara bila memang perlu. Tak banyak mendebat. Tak banyak bersuara dan aku suka. 

Bila cinta itu seperti kopi panas yang enaknya diminum sedikit demi sedikit. maka karismamu seperti aroma durian yang bagi sebagian orang memabukkan dan bagi sebagian yang lain begitu menggoda. Kau dan cinta ada dalam garis yang tak sama. Tak berkorelasi satu sama lain. Tapi aku terlalu memaksakannya. Akibatnya cukup fatal, aku terus menanti saat menyenangkan itu datang kembali, tanpa ada yang tahu pasti akankah masa itu datang lagi. Kau tak perlu tahu, sungguh tak perlu untuk tahu. Yang jelas, terimakasih atas coretan berwarna yang membuatku senang dan bahagia seketika. 
Read More

Monday, December 31, 2012

AKHIR TAHUN


Wow, akhir tahun datang juga! Terlalu banyak cerita menarik di tahun ini. Mulai dari A-Z, 1-tak terhingga. Semuanya menyenangkan, mengasyikkan dan menambah ilmu. Entah itu ilmu pasti, tak pasti bahkan filosofi. Ah ya, tahu apa aku tentang ilmu. :)

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Segalanya. Tahun ini lagi-lagi penuh berkah dan kemajuan. Walaupun banyak juga tantangan dan hambatan yang sempat membuat patah arang, namun Ia menunjukkan padaku bahwa itu tak pantas dilakukan. Walau banyak aral melintang, Ia selalu mempertemukanku dengan orang-orang yang tepat, cara yang tepat, waktu yang tepat dan dilengkapi dengan cara menegur yang tepat. Ah, Tuhan Kau sangat baik padaku ({})

Kucoba telusuri tulisan-tulisan lamaku selama tahun 2012 ini. Cukup banyak ternyata, ada 77 tulisan iseng, termasuk tulisan berbobot minus didalamnya. Aku tak pandai menulis dan merangkat kata dengan baik, kawan. Tapi dari tulisan-tulisan itu sedikitnya membawa pikiranku melesat mundur ke masa-masa 12 bulan kebelakang. 

Tahun ini benar-benar menyenangkan, hebat dan luar biasa. Entah bagaimana indikator dari ketiga klaim yang aku sebutkan tadi. Yang jelas tahun ini kumelewati kegiatan bersama banyak orang. Mulai dari Dauroh Anak Jalanan (2) bersama teman-teman di Kampus Peduli, Meet The Leaders yang diselenggarakan oleh Indonesian Future Leaders bersama orang-orang yang menyenangkan, "menjenguk" umi jejen di bekasi, Kuliah Kerja Nyata lebih dulu daripada teman-teman yang lain (walaupun lulusnya mungkin tak tepat waktu), ikut berbagai lomba menulis dan kuis, menjadi panitia Rapat Koordinasi Nasional Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi se-Indonesia, seminar-seminar, lokakarya, diterima sebagai tester di Hudassari, dan menjadi pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi -rumahku-. Tuhan, lagi-lagi Kau selalu baik padaku. 

Tahun ini juga tahun yang didalamnya ada kepedihan mendalam. Sahabatku tersayang bertemu dengan-Nya. Ia sengaja 'tidur selamanya' di negeri kangguru sana, supaya kami bisa berziarah katanya. Far, damai Kau bersama-Nya disana. Ibuku tersayang mengalami kecelakaan, ayah serta adik-adikku sakit bergiliran. Hem, Tuhan..Kau terlalu tahu cara membuat kami kuat. 

Tahun ini tahun yang istimewa. Teman-temanku bertambah, bahkan ada yang bertemu kembali setelah sekian lama tak bersua. Walaupun memang ada yang menghilang setelah sekian lama menjalin kebersamaan. Bukankah itu gunanya Kau ciptakan banyak sekali manusia, Tuhan? Jika salah, maafkan aku karenaku terlalu banyak berspekulasi tanpa landasan :)

Terimakasih teman-teman Kampus Peduli yang telah memberikan rasa nyaman berorganisasi dan berbuat untuk sesama. Terimakasih teman-teman Psikologi 2009 yang telah memberikan dukungan tiada henti dan kontribusi yang luar biasa membantu. Terimakasih teman-teman Care Others, tanpa kalian aku takkan pernah tahu bagaimana rasanya menyelenggarakan acara yang luar biasa hebat. Terimakasih teman-teman SMF Psikologi 2012-2013 yang telah bekerja keras aktif berkontribusi untuk berbagai kegiatan yang kita adakan. Terimakasih para dosen dan kakak tingkat serta para alumni yang begitu perhatian dan banyak memberikan masukan positif bagi kami (SMF Psikologi) dan bagiku khususnya. Terimakasih untukmu atas segala kebaikan yang selalu kau berikan padaku walau aku tak pernah membalasnya dengan setimpal, Terimakasih teman-teman Chikafive dan d'marginers yang telah jujur dalam segala hal padaku. Terimakasih kedua surgaku (ayah dan ibu), adik-adikku yang telah memberi lebih banyak perhatian, teguran dan nasihat dari orang manapun. Terimakasih kepada seluruh keluarga besarku, atas segala dukungan dan pemahaman yang luar biasa tak terhitung banyaknya. 

'Terimakasih untuk semua orang yang pernah mengenalku, bertemu kalian benar-benar suatu kebanggaan. Terimakasih atas segala kebaikan yang belum kubalas sepadan dengan apa yang kalian berikan, semoga Tuhan membalas semua kebaikan itu. Semoga perbaikan-perbaikan semakin bertambah pada diri kita. Semoga 2013 menjadi tahun yang lebih berkah lagi. Semoga rahmat dan kasih-Nya selalu tercurah untuk kita semua. 2012, kau cantik dengan segala pesonamu :)

Yeah, ini akhir tahun! :D

Read More

Saturday, December 15, 2012

UDARA KAMI


Journalist Psychology Community. Komunitas Jurnalis di Fakultas Psikologi ini lebih sering disebut JPC. Sebuah wadah yang diperuntukkan bagi mahasiswa Fak. Psikologi di UIN SGD BDG. Bukan hanya menelurkan tulisan, JPC juga membuka pintu mereka lebar-lebar untuk para mahasiswa yang ingin bereksplorasi dalam bidang fotografi. Anggotanya terdiri dari mahasiswa Fak Psikologi berbagai tingkatan yang tak bisa kusebutkan satu persatu.

Dulu aku pernah terpikir membuat komunitas seperti ini, namun karena konsep yang kurang matang akhirnya kandas juga. Tapi JPC, tidak demikian adanya. Komunitas yang diprakarsai oleh orang-orang kreatif luar biasa ini kuyakin bisa bertahan hingga akhir kepengurusan kami, kalau bisa menjadi komunitas yang terus hidup tanpa batas kepengurusan. Tuhan, betapa membuat kegiatan yang kontinyu adalah hal yang tak semudah kupikirkan. Tapi keraguanku rasanya bisa dijawab dengan pembuktian oleh para pengurus andal kami : Annisa Nursyamsi, Nadrian Akhsanov, Lubi Nurzaman, Ismi Meilasari, Arina M. Husna.

Berita terbaru selalu bertebaran di berbagai akun jejaring sosial kami. Mulai dari akun facebook, twitter hingga blog. Berita demi berita tersampaikan secara berkala lewat artikel-artikel di majalah dinding dan buletin. Ah, ritme kami mungkin bukan ritme shinkashen, tapi aku yakin semua orang dalam kepengurusan ini sudah lebih dari optimal menunaikan kewajiban mereka satu persatu.

Bidang pengembangan pers mahasiswa menjadi orang dalam barisan pertama atas tersebarnya berbagai informasi di fakultas Psikologi. Aku secara pribadi yakin, bidang ini bisa dengan optimal menjadi forum bertukar informasi kegiatan fakultas Psikologi se-Indonesia. Entah mengapa, aku begitu yakin dengan hal satu ini.

Bidang ini pula yang siap mengkritisi berbagai kebijakan kampus yang merugikan mahasiswa. Teman-teman kami inilah yang akan mencari setiap saat perkembangan, perhentian dan permulaan berbagai hal yang ada di kampus kami.

Dengan dipegang orang-orang yang berpengalaman dan mempunyai kapasitas mumpuni di bidang pers dan jurnalistik, aku yakin kedepannya bidang ini bisa lebih memberikan manfaat yang terasa lebih dalam oleh para mahasiswa Fak Psikologi secara keseluruhan.

Bila diibaratkan, teman-teman hebat kami ini seperti udara yang siap menyebarkan getaran-getaran suara ke setiap telinga yang ada di Fakultas Psikologi. Tanpa udara, kita tak bisa mendengar. Tanpa ada bidang 5, kami tak bisa mengetahui apa yang dilakukan dan diusahakan oleh para perwakilan mahasiswa di kepengurusan Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SGD BDG.

Terimakasih telah begitu loyal dalam setiap kegiatan yang ada. Bila diberi skala sikap senang bekerjasama dengan kalian, kuberi skala 5, angka terbesar untuk menunjukkan kepuasan dan betapa menyenangkannya bekerjasama dengan teman-teman semua. Terimakasih telah berkontribusi secara aktif untuk kemajuan SMF Psikologi kedepannya. Bangga berkenalan dan menjadi satu tim dengan orang-orang hebat seperti kalian J

Read More

TRAINING OF TRAINER, LANGKAH AWAL KEPENGURUSAN KAMI


Kalian harus menciptakan sistem, agar pengurus selanjutnya tinggal meneruskan estafeta perjuangan kalian.” 

Begitulah sedikit kutipan berharga dari para narasumber kami di tengah-tengah kegiatan internal pengurus SMF Psikologi UIN SGD BDG yang kami beri nama “Training of trainer”. Sebenarnya kegiatan kami ini adalah kegiatan pembuka dari rangkaian kegiatan yang telah kami tetapkan menjadi program kerja selama kami menjabat menjadi pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam acara ini kami diberikan pengarahan awal oleh para senior kami dalam berbagai hal. Mulai dari materi dasar keorganisasian, hingga administrasi organisasi.

Antusiasme teman-teman kami, para pengurus SMF Psikologi UIN SGD BDG seakan membludak. Hanya beberapa orang saja yang tak bisa hadir di acara yang sangat menginspirasi ini. Sungguh, aku secara pribadi merekomendasikan acara ini harus tetap ada di setiap kepengurusan SMF kedepannya. Disini kami sama-sama belajar bagaimana sebuah organisasi harus dihidupkan. Disini kami sama-sama tersadar bahwa kami harus mencari cara dan memutar otak lebih lama untuk formula yang tepat untuk memberdayakan orang-orang yang ada di dalam organisasi ini. Disini kami sama-sama belajar bahwa organisasi bukanlah wadah kosong yang tak ada aturannya. Disini kami sama-sama disadarkan bahwa kami kini menjadi satu dalam sebuah badan bernama SMF Psikologi UIN SGD BDG.

Acara yang bermanfaat ini tak akan pernah terselenggara tanpa inisiatif dan langkah konkrit dari orang-orang hebat dibelakangnya : Bidang pengembangan aparatur organisasi. Ada Amir Fudin, Annisa Nurul Imaniana, Eva Nurkhofifah, Muhammad Fadli dan Ahmad Puguh Gumilar. Terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk memberi bekal pada seluruh pengurus SMF dengan berbagai materi yang disajikan dengan nikmatnya.
Terimakasih untuk para pemateri : Hendro Prakoso Budisantoso, S.Psi., M.Si., Psikolog, Agus Abdul Rahmah, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Nisa Hermawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Tahrir, S.Psi., M.Si., Royanullah Ibrahim., S.Psi., Irfan Hilmi, S,Psi. yang telah memberikan pencerahan baru bagi kami. Semoga kami bisa mewujudkan apa yang diharapkan oleh orang-orang hebat seperti kalian. Semoga kepengurusan tahun ini bisa lebih optimal dan lebih progresif serta bermanfaat.

Dengan segala keterbatasan, teman-teman telah membuktikan untuk terus bergerak tanpa pamrih, tanpa lelah dan tanpa banyak bicara. Terimakasih atas kerjasama yang membuatku lagi-lagi bersyukur bisa bertemu orang-orang seperti kalian. Tuhan, kehormatan dari-Mu benar-benar membuatku tak bisa berkata-kata lagi selain mengucap syukur dan memanjatkan puja dan puji pada Mu. Alhamdulillahirabbil’alamin. Satukan kami dalam kasih sayang-Mu, Tuhan. 
Read More

SEMINAR NASIONAL : WUJUD KEMAMPUAN MAHASISWA PSIKOLOGI UIN SGD BDG


Resah. Itu yang kurasakan saat mendapat kabar pemateri seminar nasional kami tidak bisa hadir dalam acara yang kami canangkan. Sungguh, kabar itu adalah kabar yang tak kami persiapkan adanya. Di tengah keresahan kami, narasumber yang kami hubungi dengan baik hati mencarikan pengganti mereka untuk acara ini. Dan terpilihlah dua pemateri yang dapat menjadi narasumber kami di acara ini : Sekjen Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia, Sus Budiharti, S.Psi., Psikolog dan Bidang Kompartmen Organisasi Himpunan Psikolog Indonesia, Dr. Andik Matulessy, M.Si., Psikolog.  Kau tahu, mereka lebih dari sekedar luar biasa!

Keresahan kami benar-benar tak beralasan. Acara kami berjalan lancar meskipun dimulai lebih lama daripada waktu yang dijadwalkan. Peserta berdatangan dari berbagai universitas. Bahkan, yang kami tidak habis pikir, ada beberapa peserta yang datang dari luar kota dan beberapa dosen muda yang hadir di acara kami. Betapa kami merasa penting di hari itu.

Sebenarnya ini adalah hal lumrah untuk sebuah seminar nasional, tapi (setidaknya menurutku) tidak lumrah dengan jarak publikasi dan acara yang berdekatan. Lagi-lagi Tuhan memainkan peran-Nya.

Para peserta RAKORNAS ILMPI yang ke II juga mengikuti seminar nasional ini. Jadi, ini adalah seminar nasional yang benar-benar diikuti oleh mahasiswa psikologi se-Indonesia, bukan hanya sekedar seminar biasa dengan embel-embel label nasional.

Para panitia dengan sigap dan cepat mempersiapkan semuanya. Kami bangga dengan penyelenggaraan yang memuaskan (menurut kami). Acara demi acara berlangsung, meskipun ada beberapa kesalahan yang muncul, namun itu tak mengurangi rasa bangga kami kepada para panita seminar nasional yang sudah bersusah payah dan bekerja keras untuk menyelenggarakan acara ini. Kalian benar-benar hebat!

Permohonan maaf sebesar-besarnya kami ucapkan atas kekurangan dalam acara ini. Entah itu dari segi penyambutan, konten acara ataupun teknis akhir acara. Sungguh, kami benar-benar tahu acara ini jauh dari kata sempurna, tapi kami sudah berusaha sedemikian rupa untuk menjadikannya sempurna.

Terimakasih kami haturkan untuk para panitia yang sudah berjibaku membagi waktu ditengah padatnya jadwal praktikum yang tak bisa ditangguhkan. Terimakasih atas loyalitas, totalitas dan kredibilitasnya selama penyelenggaraan acara ini. Cerita acara ini akan berbeda bila bukan kalian yang menjadi panitianya. Sungguh, aku harus banyak belajar dari kalian, teman.

Terimakasih pula kami ucapkan untuk berbagai pihak yang telah membantu kami menyelenggarakan acara tingkat nasional ini, semoga kami bisa mengadakannya lagi dilain kesempatan.

Bila rasa pahit terasa manis diakhir habisnya sebuah makanan, maka rasa manis inilah yang sedang kukecap setelah sekian lama mengusahakan terselenggaranya acara ini. Semoga kedepannya kami lebih baik lagi. Semoga kami tak pernah puas dengan hasil yang kami dapat sehingga kami dapat belajar terus menerus. Tuhan, mampukan kami untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Amin. 
Read More

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)