Resah. Itu yang
kurasakan saat mendapat kabar pemateri seminar nasional kami tidak bisa hadir
dalam acara yang kami canangkan. Sungguh, kabar itu adalah kabar yang tak kami
persiapkan adanya. Di tengah keresahan kami, narasumber yang kami hubungi
dengan baik hati mencarikan pengganti mereka untuk acara ini. Dan terpilihlah
dua pemateri yang dapat menjadi narasumber kami di acara ini : Sekjen Asosiasi
Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia, Sus Budiharti, S.Psi.,
Psikolog dan Bidang Kompartmen Organisasi Himpunan Psikolog Indonesia, Dr.
Andik Matulessy, M.Si., Psikolog. Kau
tahu, mereka lebih dari sekedar luar biasa!
Keresahan kami
benar-benar tak beralasan. Acara kami berjalan lancar meskipun dimulai lebih
lama daripada waktu yang dijadwalkan. Peserta berdatangan dari berbagai
universitas. Bahkan, yang kami tidak habis pikir, ada beberapa peserta yang
datang dari luar kota dan beberapa dosen muda yang hadir di acara kami. Betapa
kami merasa penting di hari itu.
Sebenarnya ini
adalah hal lumrah untuk sebuah seminar nasional, tapi (setidaknya menurutku)
tidak lumrah dengan jarak publikasi dan acara yang berdekatan. Lagi-lagi Tuhan
memainkan peran-Nya.
Para peserta
RAKORNAS ILMPI yang ke II juga mengikuti seminar nasional ini. Jadi, ini adalah
seminar nasional yang benar-benar diikuti oleh mahasiswa psikologi
se-Indonesia, bukan hanya sekedar seminar biasa dengan embel-embel label
nasional.
Para panitia dengan
sigap dan cepat mempersiapkan semuanya. Kami bangga dengan penyelenggaraan yang
memuaskan (menurut kami). Acara demi acara berlangsung, meskipun ada beberapa
kesalahan yang muncul, namun itu tak mengurangi rasa bangga kami kepada para
panita seminar nasional yang sudah bersusah payah dan bekerja keras untuk
menyelenggarakan acara ini. Kalian benar-benar hebat!
Permohonan maaf
sebesar-besarnya kami ucapkan atas kekurangan dalam acara ini. Entah itu dari
segi penyambutan, konten acara ataupun teknis akhir acara. Sungguh, kami
benar-benar tahu acara ini jauh dari kata sempurna, tapi kami sudah berusaha
sedemikian rupa untuk menjadikannya sempurna.
Terimakasih kami haturkan
untuk para panitia yang sudah berjibaku membagi waktu ditengah padatnya jadwal
praktikum yang tak bisa ditangguhkan. Terimakasih atas loyalitas, totalitas dan
kredibilitasnya selama penyelenggaraan acara ini. Cerita acara ini akan berbeda
bila bukan kalian yang menjadi panitianya. Sungguh, aku harus banyak belajar
dari kalian, teman.
Terimakasih pula
kami ucapkan untuk berbagai pihak yang telah membantu kami menyelenggarakan
acara tingkat nasional ini, semoga kami bisa mengadakannya lagi dilain
kesempatan.
Bila rasa pahit
terasa manis diakhir habisnya sebuah makanan, maka rasa manis inilah yang
sedang kukecap setelah sekian lama mengusahakan terselenggaranya acara ini.
Semoga kedepannya kami lebih baik lagi. Semoga kami tak pernah puas dengan
hasil yang kami dapat sehingga kami dapat belajar terus menerus. Tuhan,
mampukan kami untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Amin.
0 comments:
Post a Comment