Malam itu, malam ramadhan ke-4, shalat jamaah tarawih ketiga di tahun ini. Semuanya terasa biasa saja sebelum ceramah sang imam dikemukakan. Tak pernah terpikirkan analogi sesederhana ini tentang diijabah dan tidaknya doa manusia.
"Doa tidak diijabah itu bisa dianalogikan seperti ini : suatu malam ibu-ibu mendapati anak anda sakit batuk dan flu. Nah, malam itu anak anda merengek meminta es krim. Apakah ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian akan memberi mereka es krim?"
Es krim. Ah, siapa yang tak tahu es krim. Makanan dingin yang meleleh di mulut itu tak ada bandingannya. Apalagi bila dinikmati di siang hari. Astagfirullah...puasa, Ki...puasaaaa!!!! :D
Mari beralih dari pembahasan tentang nikmatnya es krim.
Benar saja yang dikatakan sang pembicara. Tak mungkin bila aku sebagai orang tua memberi es krim kepada anak yang sedang sakit flu dan batuk dimalam hari. Hanya orang aneh yang memberikannya (Peace v^_^)
Mungkinkah begitu juga dengan Tuhan?
Ah, terlalu berani bila aku menyimpulkan demikian. Tuhan pasti lebih tahu keputusan apa yang Ia putuskan. Bila Ia memberi es krim pada anak-anak yang cari perkara itu, Ia pasti tahu dengan sempurna apa yang akan terjadi pada anak tersebut. Begitupun sebaliknya.
Tapi sungguh, bila harapan-harapan dan impianku bak es krim dimalam hari yang dimohonkan oleh seorang anak kecil, semoga Kau memberikanku waktu yang tepat untuk kembali meminta atau memberiku pengertian yang lebih baik mengapa semua permohonan itu tak terkabul.
Aku tahu, itu terlalu mudah bagi Tuhan. Semudah mencairnya eskrim di siang hari.
0 comments:
Post a Comment