Saturday, April 13, 2013

MATI (3)



... Lain ceritanya dengan film yang pernah kutonton sekilas dan lagi-lagi aku lupa judulnya. Hehe

Dalam film itu diceritakan bahwa seorang pria akan mati beberapa hari yang akan datang. Semua hal seakan-akan menunjukkan bahwa dia benar-benar akan mati di waktu yang telah mendesak itu. Awalnya pria itu tak percaya, tapi akhirnya ia percaya bahwa dirinya akan mati di hari itu. Pria itu mempunyai keluarga yang kurang ia perhatikan. Aku lupa apakah pria itu mempunyai anak atau tidak. Hubungannya dengan istrinya kurang baik. Apalagi hubungan dengan orang lain. 

Ia bertemu dengan seorang penjaga rumah duka. Pria penjaga rumah duka itu terlihat terlalu kebetulan muncul dalam hidup lelaki yang akan mati itu. Hingga ada saat pria penjaga rumah duka itu terlihat seperti malaikat pencabut nyawa. 

Aku tak ingat jelas detail ceritanya seperti apa. Intinya, sikap pria yang akan mati itu berubah 360 derajat dari biasanya. Ia ingin menghabiskan waktunya untuk berbuat kebaikan yang ia bisa. Ia lebih romantic dengan istrinya. Ia lebih solider dengan temannya daripada sebelumnya. Ia lebih banyak beribadah daripada sebelumnya. 

Hingga suatu malam sebelum ia mati. Tetangganya memintanya datang ke gereja. Saat pria yang merasa dirinya akan mati itu masuk ke gereja, ia melihat pria penjaga rumah duka menjadi pastor yang sedang berbicara didepan para jemaat. Semuanya terasa terlalu banyak kebetulan yang pria akan mati itu rasakan. Hingga akhirnya semua kejanggalan itu terungkap. Ternyata, pria akan mati itu hanya subjek penelitian pastor yang juga seorang peneliti dan penjaga rumah duka tentang kematian. Pastor itu yang merencanakan semua hal seperti menunjukkan bahwa pria itu akan mati besok.

Hem, kematian oh kematian.

Aku yakin Tuhan tidak akan segegabah Light Yagami saat ia menuliskan banyak nama penjahat untuk mati dengan bantuan Death Note yang ia dapat dari Dewa Kematian. Tuhan lebih canggih daripada yang kita kira. Semua hal sangat kecilpun ia atur dengan rapi. Saat semuanya berantakan karena ulah manusia, Tuhan pasti merencanakan yang lebih baik. Termasuk kematian. Bisa saja sebenarnya kita bisa hidup 70 tahun. Tapi karena pola makan yang tidak baik dan kebodohan-kebodohan lainnya yang kita lakukan, kita bisa mati lebih cepat dari probabilitas umur kita sebenarnya.

Ah mati, apa yang akan aku lakukan ya bila 24 jam lagi aku harus pergi dari dunia ini?
Menulis surat wasiat? Bersujud mohon ampun atas segala dosa? Bersenang-senang menikmati indah fananya dunia sebelum meninggalkannya? Menyenangkan orang tua? Mentraktir adik-adik? Membalas kejahatan mereka yang menyebalkan atau memafkannya? Mengabari orang yang disukai? Atau apa?

Tak ada yang bisa menjawab karena kita (khususnya aku) tak tahu pasti jawaban yang harus dikeluarkan. Sejujurnya, aku belum ingin mati jika pundi syarat masuk syurgaku belum terpenuhi :( 
 
Tuhan, lindungi kami dari kematian suul khotimah. Amin.
(selesai)

0 comments:

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)