Ini bukan sebuah hikayat tentang seekor gajah. Ini hanya celoteh seorang burung yang sedang belajar di sebuah tempat bernama kebun binatang. Disini semua hewan ada tingkatannya. Senior, semi-senior dan junior. Burung itu masih berada di kelompok junior. Kelompok yang butuh tak butuh pada kelompok semi senior maupun kelompok senior.
Ia tak berharap banyak dari kebun binatang dan makhluk-makhluk di dalamnya. Ia hanya berpikir dan meyakini bahwa kebun binatang itu bisa menjadi tempat yang asyik untuk belajar. Ia bisa belajar cara terbang terefektif yang pernah ada pada kelompok yang lebih tua. Ia bisa belajar cara menyesuaikan diri dengan kelompok tertentu dalam waktu dan keadaan tertentu. Ia meyakini, kebun binatang itu hanya sebuah inkubator yang membantunya dengan banyak masukan berguna.
Jika kakinya mulai sedikit kuat, sayapnya sudah bisa terbentang sedikit gagah, burung kecil itu akan mencari celah keluar dari kebun binatang yang membuatnya belajar banyak hal. Ia masih punya mimpi tentang terbang melintasi banyak daerah yang belum pernah dijamahnya. Ia masih punya keinginan untuk menghiasi horizon dengan kepak sayap indahnya. Ia masih punya waktu untuk terlepas dari kutukan bertahan terlalu lama di dalam kebun binatang yang isinya itu-itu saja. Karena burung itu dilahirkan untuk menghuni dunia dan seisinya, bukan penghuni kebun binatang.
Bandung, 18 Oktober 2014
0 comments:
Post a Comment