Sejak Juli 2014, telingaku sakit dibuat kata-kata yang bertebaran di internet. Ah ya, sebagai seorang manusia yang mempunyai hobi berselancar di dunia internet, gendang telingaku seperti pecah tak berupa. Kata-kata makian, sindiran bahkan kutukan keluar dari jari-jari mereka yang menggantikan mulut untuk bicara.
Si A menuduh si B melakukan hal tak terpuji, padahal ia lupa tuduhannya pun jauh dari kata terpuji. Banyak manusia merasa tergerak untuk membela jagoannya. Gambar dengan percakapan hayalan bertebaran. Kadang membuatku tertawa geli, kadang membuatku buru-buru menutup jendela browser.
Hai kamu, apa yang kau rasakan bila keluargamu di-cap dan dilabeli manusia jahat? Marahkah?
Dulu aku sering mendengar bahwa wanita terkadang senang melupakan jasa-jasa orang yang telah membantu mereka bila keinginannya tidak terpenuhi. Sekarang tingkah itu sudah tidak berlaku lagi. Makhluk berjakunpun tak sungkan-sungkan melakukan hal yang sama.
Telingaku sakit, hatiku sakit. Manusia di negeri yang katanya ramah ini bertingkah seperti orang-orang sakit.
Bandung, 18 Oktober 2014
0 comments:
Post a Comment