Tujuan tur selanjutanya adalah
Basillica Cistern, yaitu tempat penampungan air di masa Romawi yang bisa menampung
sampai dengan 100.000 m3 air TANPA BOCOR! Jaman sekarang mah gentong juga pada
bocor! Kabarnya, dulu untuk mengunjungi tempat ini para turis harus menggunakan
perahu. Tapi sekarang sudah dibangun jembatan yang bisa mempermudah akses
kunjungan para wisatawan dan juga lebih aman untuk selfie-selfie. Di dalam
penampungan air ini banyak sekali ikan dalam ukuran jumbo loh!
Basillica Cistern sengaja
dibangun untuk memenuhi kebutuhan terhadap air masyarakat sekitar
Konstatinopel. Selain itu, tempat ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan supply
air Hagia Sophia dan sekitarnya. Pembangunan tempat ini dilakukan (kalau tidak
salah) bersamaan dengan pembangunan Hagia Sophia. Air yang terdapat di
penampungan air ini berasal dari sungai sebelah utara. Entah teknologi macam
apa yang dibuat mereka tapi penampungan ini selalu memiliki supply air yang
cukup, tidak kurang dan tidak lebih. Sejak Kesultanan Utsmaniyyah, tempat ini
ditutup karena air di tempat ini dikhawatirkan tidak memenuhi syarat air bersih
untuk bersuci umat Islam. Tempat ini ditemukan kembali secara tidak sengaja.
Ada yang bilang seorang warga Istanbul yang terheran-heran karena ia bisa
mendapatkan ikan besar dari bawah rumahnya. Ada juga yang bilang kalau
penampungan tersebut ditemukan oleh sejarawan Perancis yang terheran-heran
karena melihat warga Istanbul mengambil air dari bawah rumah mereka. Entahlah~
Suasana lembab dan agung sangat
terasa saat kami baru memasuki tempat ini. Saya merasa berada di dalam aula
besar yang gelap dan megah. Tiang-tiang di tempat ini bergaya Yunani yang
memperlihatkan pengaruh Yunani di masa itu. Ada cerita bahwa tempat ini adalah
hasil renovasi Kaisar Constantine karena 2 abad sebelumnya penampungan air yang
ada rusak karena kebakaran. Tapi saya tidak tahu detail ceritanya.
Ornamen tiang-tiang yang ada di
dalam Basillica Cistern sangat khas. Rata-rata ornamennya berbentuk seperti
mata dan aliran air dalam waktu yang bersamaan. Saya pernah baca bahwa itu
adalah simbol yang digunakan untuk mencegah datangnya kejahatan alias tolak
bala oleh orang-orang romawi kuno. Simbol ini juga mudah ditemukan di berbagai
oleh-oleh pernak-pernik di Grand Bazaar, Spice Bazaar maupun pedagang emperan
jalan.
Kami berjalan di atas jembatan
dan mulai menelusuri Basillica Cistern. Saya menebak-nebak dimana kepala Sang
Medusa berada. Ternyata di ujung jembatan, ada dua patung medusa yang
diletakkan terbalik. Ada mitos yang mengatakan bahwa patung tersebut sengaja
diletakkan seperti itu agar tidak ada makhluk hidup yang menjadi batu
karenanya. Tapi ada penjelasan yang lebih masuk akal, tiang itu sengaja dibalik
karena lebih pas menompang penampungan air tersebut, kalau diletakkan terbalik
malah akan membuat penampungan air miring. Sekali lagi, entahlah~
Tiket masuk tempat ini adalah 10
tl, sekitar 50.000 rupiah. Lagi-lagi saya mah dapat gratisan karena ikut tur
jadi gak bayar lagi.
Menurut saya, tempat ini adalah
tempat yang harus masuk daftar kunjungan ketika mampir ke Istanbul. Saya masih
gak habis pikir sih, di abad ke 6-12 kok otaknya udah pada encer-encer gitu ya?
Makin kesini manusia itu tambah pinter atau tambah bego sih?
Bandung, 24 Januari
2016
0 comments:
Post a Comment