Saturday, December 15, 2012

RENCANA TUHAN RENCANA KEBAIKAN


Ponselku bergetar. Satu pesan kuterima jam 2 dini hari. Kubuka pesan itu, kubaca pengirim dari pesan singkat dini hari : Bidang 2. Satu lagi pesan singkat dari bidang penegakan kode etik dan akhlakul karimah. Entah apa yang ada dipikiran mereka. Dengan ikhlas tanpa paksaan menyebarkan pesan singkat yang berisi kalimat-kalimat penuh ‘ibroh dan hikmah. Tuhan, lagi-lagi Kau pertemukanku dengan orang-orang baik tiada dua.

Di lain malam kuterima nomor itu menghubungiku tepat di sepertiga malam. Aku yang terlalu terlelap merasa malu dan menyesal mengapa aku tak mudah terbangun seperti orang lain. Malam itu, ada 3 panggilan tak terjawab dan 1 pesan singkat dari nomor yang sama. Segera kubuka pesan singkat dari nomor itu, membaca pesan itu saja sudah membuatku lemas karena malu.

“Teman, kok ga diangkat? Yuk, sholat malam. Tetap HAMASAH!”

Kurang lebih begitulah bunyinya. Aih, ketua macam apa aku ini? Bangun sepertiga malam saja susah tiada dua L

Begitulah yang terjadi setiap dua hari sekali. Orang-orang hebat dari bidang 2 selalu mengingatkan kami dengan untaian kalimat mengajak berbuat kebaikan dan juga panggilan telepon untuk membangunkan kami di sepertiga malam. Terimakasih Tuhan mempertemukanku dengan orang-orang tulus ini.

Tak hanya para pengurus SMF Psikologi yang mereka ajak untuk bergegas dalam kebaikan. Teman-teman kami ini berusaha membuat jejaring komunikasi dengan seluruh angkatan yang kami namakan : konsolidasi kosma. Apalah itu artinya konsolidasi, orang awam sepertiku mana bisa paham hal seperti itu. Yang jelas dan yang menjadi penting adalah ajakan kami untuk berbuat baik dan membiasakan kebaikan. Bagaimana diterima oleh orang lainnya atau bagaimana kebaikan itu diartikan, kembali ke pribadi masing-masing.

Setelah konsolidasi kosma, yang kurasakan lebih baik adalah mushola kami. Jika beberapa waktu lalu aku jarang menemukan barisan orang-orang berjamaah bersama, kini dengan mudah dan hampir selalu kulihat banyak dari teman-teman menyengajakan diri untuk sholat berjamaah. Aku tak bisa mengklaim ini adalah hasil dari konsolidasi kosma, terlepas dari hal itu, aku bersyukur rumahNya sekarang lebih ramai dengan rapatnya barisan jamaah daripada sebelumnya. Segala puji dan syukur hanya tercurah pada-Mu, ya Rabb.

Kalimat demi kalimat dalam tulisan ini hanya subjektivitasku saja. Aku benar-benar bersyukur dipertemukan dan disatukan dengan teman-teman hebat di bidang 2 : Rita Rosita, Geni Wilandari, Kirani Anjasmara, Hanna Hanifah, Indra Gunawan. Mereka mengajarkanku tetap berkontribusi dengan langkah kecil namun bermakna. Mereka mengajakku untuk selalu tersenyum, menyapa dan memberi salam kepada setiap orang yang kutemui. Mereka mengajakku pada kebaikan. Mereka membuatku benar-benar senang berteman dengan orang-orang seperti mereka yang baik tiada dua.

Terimakasih teman, kalian mengingatkanku untuk terus menjadi lebih baik dengan cara yang Tuhan telah beritahukan. Semoga segala upaya kita dibalas dengan yang lebih baik oleh-Nya. Amin
Tuhan, rencana-Mu selalu manis ya.


Read More

PEMAIN, PELATIH, SUPPORTER DAN KAMI


GOL!!! Teriakan demi teriakan semakin membuat pengang telinga. Sungguh, tak ada yang membahagiakan selain melihat perjuangan teman-teman kami dilapangan yang tidak hijau di depan sana. Kurang dari dua puluh orang berlarian kesana kemari, mengejar benda bulat kecil bernama bola. Sikut sana sikut sini biasa terjadi. Aih, betapa gemasnya melihat gawang lawan sulit sekali dijebol. Betapa menegangkannya melihat gerombolan lawan mendekat ke gawang kami.

Aku hanya bisa menonton mereka yang berjuang membawa nama Fakultas Psikologi UIN Bandung. Aku tak bisa bermain futsal, bola ataupun permainan olahraga lainnya. Aku hanya supporter abadi yang hanya bisa berteriak menyemangati.

Tabuhan drum semakin bertalu-talu, membuatku hanyut dalam semangat bersama supporter lainnya. Sungguh, Aku tak pernah sesemangat ini!

Yeah! Tim kami lolos ke babak berikutnya. Sebenarnya aku tak begitu peduli apakah kami menang atau tidak, karena menurutku yang penting adalah prosesnya. Menang dan kalah hanyalah bonus tambahan atas proses persiapan yang dihabiskan setiap timnya. Walaupun demikian, tak bisa dipungkiri bahwa setiap tim pasti mendambakan kemenangan.

Semangat bersatu begitu kentara di lapangan sana. Semangat untuk menjadi yang terbaik begitu terlihat disana. Semangat membuktikan eksistensi begitu lekat adanya. Kau tahu, semangat itu menular kepada para supporter, termasuk aku.

Terimakasih tim futsal Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SGD BDG yang tak bisa kusebutkan satu-satu namanya disini. Kalian benar-benar membuat kami bangga dengan segala perjuangan dan kerja keras kalian. Terimakasih telah menularkan banyak semangat positif yang tadi kusebutkan kepada kami. Terimakasih telah mau berbagi kebahagiaan bersama kami. Terimakasih telah mengharumkan nama Psikologi UIN Bandung dengan berani bertanding dengan kampus lain yang mungkin lebih tenar daripada kampus kami. Terimakasih untuk segalanya. Maaf kami belum bisa mengapresiasi lebih banyak daripada yang kalian terima. Maaf bila penerimaan kami jauh dibawah apa yang teman-teman harapkan. Maaf bila semangat kalian seakan bertepuk sebelah tangan. Inilah kami dengan segala keterbatasan. Walau aku tak suka memaklumi sesuatu, tapi kali ini kuharus berkata, mohon maklumi segala keterbatasan ini. Kami sudah berbuat banyak untuk mengoptimalkan kemampuan kami, tapi bila ternyata kurang, maka inilah yang dinamakan keterbatasan.

Terimakasih pelatih kami : Om Aep Sofiana. Terimakasih telah mengajarkan kami arti ikhlas, berkorban tanpa perhitungan dan juga komitmen terhadap tanggung jawab pribadi. Kami banyak belajar darimu, om. Terimakasih kami ucapkan sebanyak-banyaknya.

Terimakasih para supporter yang sudah melebihi para penabuh genderang perang dan para cheerleaders yang selalu ceria dan setia menemani perjuangan teman-teman para pemain tim kami. Suatu kebanggaan bisa bertemu orang-orang penuh semangat seperti kalian.

Terimakasih para orang hebat di bidang olahraga dan seni SMF Psikologi UIN SGD BDG : Achmad Fikri Heriyadi, Hafidz Fahmil Haq, Tsani Hudaya, Isnaeni Febriyanti, dan Nur Aprilia Noviani. Terimakasih tetap berkontribusi dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Tetap semangat kontribusi teman-teman! Mengutip kalimat seorang teman senior nan jauh disana, “Selagi menjadi mahasiswa, mari mengabdi untuk Indonesia!”

Saat kalian berlomba mencetak gol, saat para supporter berteriak riuh memberikan semangat dan dukungan, saat pelatih dan kakak-kakak senior mengarahkan para pemain, saat itulah kami tahu bahwa semangat kami tak boleh mengendur sedikitpun. Semangat untuk mengabdi lebih banyak, SEMANGAT AKTIF-KONTRIBUTIF!

Read More

MEMBANTU, DIBANTU, BANTUAN


Untuk apa pintar bila tak mau dan mampu untuk berbagi? Untuk apa mampu bila tak bisa dan tak mau mengabdi? Untuk apa ada di dunia bila tak bisa membantu orang lain? Untuk apa ada SMF Psikologi di Fak.Psikologi UIN SGD BDG bila tak mampu mengabdikan diri pada masyarakat dan tak bisa membantu orang lain yang tertimpa musibah?

Bandung kami tertimpa musibah. Bandung selatan terendam tiada ampun setelah diguyur air hujan tiada henti. Kami resah. Hati teman-temanku tergerak untuk cepat memberikan bantuan. Tapi dengan wujud apa? Dana kemahasiswaan kami tersendat tutup buku. Saku para pengurus sudah kosong untuk berbagai acara sebelumnya. Kemudian kami tersadar, di dunia ini kami tak sendirian. Kami mencoba mengetuk hati setiap orang di setiap elemen fakultas Psikologi untuk ikut membantu masyarakat Bandung Selatan khususnya Soreang.  Hasilnya, baju-baju layak pakai, selimut hingga lembaran demi lembaran uang terkumpul. Sungguh, kami percaya Kau takkan membuat kami tinggal diam melihat saudara kami disana kesusahan.

Rencana awalnya, kami akan berangkat kesana bersama beberapa volunteer yang kami rekrut secara bebas. Sayangnya, tak semua rencana berjalan seperti apa yang kami rencanakan. Karena satu dan lain hal, pemberangkatan kami batalkan dan kami titipkan amanah masyarakat psikologi ke Lembaga Swadaya Masyarakat Kampus Peduli.

Kendala itu mengilhami kami untuk mempersiapkan diri lebih awal. Terlebih keinginan ini didukung penuh oleh dosen kami : Witrin Gamayanti, S.Psi., M.Si., Psikolog. Beliau dengan semangatnya mendukung kami untuk merealisasikan pembentukan kelompok peduli bencana. Terimakasih bu, semangat ibu menular dengan hebatnya. Kami akan mencoba secepat mungkin merealisasikannya. Kuyakin, ditangan orang-orang luar biasa teman-teman bidang 6, kami bisa mewujudkan itu semua.

Terimakasih atas sigapnya teman-teman bidang kerjasama, penelitian dan pengabdian masyarakat : Ahmad Fajar Shiddiq, Ibnu Mahbub, Herdiansyah, Listiya dan Ernawati. Semoga kedepannya kita bisa lebih cepat berlari menuntaskan semua kewajiban yang menjadi amanat kita. Karena adanya teman-teman, aku bisa mengenal lebih dalam lika-liku membantu, dibantu dan bantuan itu sendiri.

Terimakasih Tuhan, karena izin-Mu kami bersatu dalam sebuah irama yang tak bisa kami tebak nada tinggi dan rendahnya. Semoga kami bisa terus mengabdi, meneliti dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang membutuhkan untuk dapat menjaga stabilitas melodi yang melantun dalam kehidupan ini. Peluk kami dalam rahmat-Mu. 
Read More

LOGIKA DAN LOGISTIK


Tumpukan kardus makanan kecil tertata rapi di sekretariat kami. Beberapa orang sibuk membentuknya menjadi kardus cantik pembungkus makanan. Beberapa yang lain sibuk memasukkan makanan kecil dalam setiap kardusnya. Peluh keringat mereka tak pernah mereka hiraukan. Betapa konsentrasinya mereka memastikan pelayanan terbaik yang dapat mereka berikan untuk para pelanggan. Mereka memanfaatkan peluang yang ada. Peluang yang bisa menghasilkan uang untuk menjalankan program kerja SMF Psikologi UIN SGD BDG kedepannya. Mereka itu pahlawan kami, orang hebat yang terkumpul dalam sebuah wadah bernama bidang kewirausahaan.

Praktikum Psikodiagnostika menjadi salah satu ladang dimana mereka bisa mencari celah itu. Sayangnya, aku tak bisa banyak membantu.

Hari minggu pagi tiba. Pasukan kardus berisi makanan berat dan makanan ringan siap untuk diedarkan. Namun ternyata pengiriman pesanan tak semulus yang dipikirkan. Tapi terlepas dari semua itu, pelanggan tetap mendapatkan pelayanan terbaik yang kami punya.

Tak cukup dengan membantu para praktikan dalam pengadaan konsumsi, bidang wirausaha merangsek menjadikan bisnis penjualan pin dengan berbagai bidang sebagai lahan lain dalam pengembangan kewirausahaan. Mimpi kami, bisa menghidupkan kewirausahaan di fakultas Psikologi UIN SGD BDG.

Logika tak akan jalan bila tak ada logistik. Begitulah beberapa orang berkata. Tapi tidak dengan kami. Kami masih bisa terus berjalan walau logistik dan pemenuhan kebutuhan kami tersendat tiada dua. Salah satu buktinya, bidang 7 yang digawangi oleh Muhammad Farid, Ilham Shiddiq, Naila dan Jayadi Sastra serta Yayang Syarifah ini bisa terus menjalankan berbagai aktivitas tanpa terganggu dengan masalah sepele yang esensial ini.

Terimakasih telah memberikan contoh konkrit untukku agar terus bergerak tanpa harus memikirkan berbagai keterbatasan. Terimakasih telah membuatku merasa bangga berastu dengan orang-orang hebat seperti kalian. Terimakasih telah membuat SMF Psikologi lebih baik dengan merambah ke dunia usaha.  Semoga Tuhan menggantikan segala hal yang telah dikorbankan dengan yang lebih baik. Amin. 

Read More

KAJIAN ILMIAH DI RUMAH KAMI


Puluhan sorot mata terpaku ke depan. Seorang pembicara dengan lugas merangkai kata menjelaskan tentang materi yang mereka sampaikan. Aih, sungguh aku tak tahu mengapa rasa bahagia karena berkumpul di majelis ilmu ini begitu meluap. Anggukan pendengar yang memberikan arti ambigu, antara mengerti dan sebaliknya. Tapi itu tak penting, yang penting adalah bagaimana usaha dan niat baik para punggawa dibalik kegiatan ini bekerja. Yang penting adalah bagaimana mereka begitu berusaha menciptakan iklim akademik dan keilmuan di rumah kami. Yang penting adalah bagaimana ilmu-ilmu yang dibahas oleh para pemateri benar-benar menambah wawasan baik pendengar maupun penyelenggara. Yang penting adalah, kami tahu yang kami selenggarakan adalah hal penting yang penting untuk dipentingkan.

Kegiatan ini kami beri judul, kajian ilmiah. Kegiatan yang diprakarsai oleh 5 orang hebat dari bidang pengembangan intelektual SMF Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini adalah awal langkah menumbuhkan kembali kecintaan mahasiswa untuk gemar berbincang tentang keilmuan. Betapa banyak teman kami yang berbincang tentang hal-hal yang tidak esensial dan tak bermanfaat. Impian kami, perbincangan yang membumi di rumah kami adalah perbincangan keilmuan, perbincangan kemajuan intelektual, perbincangan mendalam tentang hal-hal yang menambah kapasitas diri untuk jadi lebih baik.

Terimakasih kepada para pemateri : Irfan Fahmi, S.Psi, M.Psi, Psikolog, Witrin Gamayanti, S.Psi., M.Si., Psikolog, Ismoro Reza Prima Putra dan masih banyak lagi pembicara-pembicara yang expert di bidangnya yang belum kami hadirkan di kegiatan ini. Kubisikkan sedikit kabar gembira, waiting list pembicara kami di kajian ilmiah ini adalah orang-orang yang expert di bidangnya. Tapi untuk kejelasan siapa mereka dan apa materi yang akan mereka sampaikan, akan kami kabarkan nanti.

Terimakasih kuucapkan untuk lima orang hebat di Bidang Pengembangan Nalar dan Intelektual SMF Psikologi UIN SGD BDG yang sedari tadi kusebut : Dian Herdiyani Komariyah, Ismoro Reza Prima Putra, Muhammad Ajian, Dini Fitrotul H, Andi Ahmad S, yang telah meluangkan waktunya untuk mengabdi dan membuat kegiatan yang positif seperti ini. Semangat kalian, membuatku malu untuk mundur walau selangkah.
Terimakasih pula untuk para peserta kajian ilmiah yang sempat hadir di acara kami ini. Hari sabtu seharusnya menjadi hari santai kalian, tapi kalian rela untuk menggantikan waktu santai itu dengan ikut kegiatan kami. Hadirnya kalian, membuat semangat kami bertambah puluhan kali lipat. Adanya kalian, membuat impian kami rasanya seperti lebih dekat.

Semoga semua pengorbanan kalian menjadi berkah yang memudahkan segala aktivitas dikemudian hari. Tuhan, Kau selalu tahu apa yang terbaik untuk kami. Maka berilah balasan terbaik untuk mereka semua. Amin.

Tuhan, kami titipkan mimpi kami. Rumah kami, fakultas Psikologi UIN SGD BDG menjadi rumah yang nyaman untuk menimba ilmu. Rumah yang menyenangkan karena banyak eksplorasi keilmuan disana. Rumah yang selalu hidup oleh cahaya ilmu pengetahuan. Amin. 
Read More

BELAJAR DARI RAKORNAS ILMPI KE-II


Entah kalimat apa lagi yang harus kutuliskan disini. Yang jelas, kata “terimakasih” saja sudah menggambarkan betapa bersyukurnya aku bisa menjadi bagian dari kepanitiaan rapat koordinasi nasional (RAKORNAS) Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (ILMPI) yang ke-II. Aku, kami, mahasiswa Fak. Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung benar-benar bahagia dan bangga bisa menjadi bagian dari ILMPI. Mengapa? Karena disini kami bisa bertemu dengan mahasiswa Psikologi di berbagai Universitas di Indonesia. Disini kami bisa merasakan bagaimana dinamika organisasi yang sarat dengan perbedaan kultural. Disini kami bisa merasakan bagaimana kami sebagai mahasiswa psikologi dapat berpengaruh secara nasional. Disini kami menjalin silaturahmi secara personal dan lembaga yang mungkin saja tidak dapat ditemukan di tempat lain. Disini kami merasa kami satu keluarga.

Acara nasional yang kami persiapkan dengan waktu yang teramat singkat ini membuat kami banyak belajar. Belajar mengorganisasikan kepanitiaan dan hal-hal yang berkaitan dengannya secepat kilat. Belajar berkoordinasi dengan pengurus nasional yang tak ada di dekat kita. Belajar untuk mengerti bahwa setiap orang sudah berusaha secara optimal walau mungkin menurut kita itu belum optimal. Belajar membedakan antara keras dan tegas. Belajar menjadi manusia dengan memahami manusia. Belajar untuk mengerti.

Walau ternyata banyak sekali kekurangan dalam kepanitiaan kami, tapi itu tak mengurangi rasa bangga kami kepada seluruh panitia RAKORNAS ILMPI KE-II. Sungguh, bekerjasama dengan kalian adalah kesempatan emas yang mahal harganya. Kalian membuktikan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung tidak pantas untuk dianggap remeh. Kita sama dengan universitas lainnya. Kapasitas kita sama dengan kampus manapun. Kita, mahasiswa UIN SGD BDG, tak bisa dipandang sebelah mata!

Acara demi acara bergulir. Kekurangan demi kekurangan bermunculan. Tapi semua itu seharusnya dapat membuat kita belajar, jangan pernah sama dengan sebelumnya. Harus menjadi lebih baik, bila tidak kita hanya menghabiskan jatah beras di bumi saja!

Dengan acara nasional ini, teman-teman termasuk aku juga harus kembali tersadar. Menjadi organisatoris yang baik tidak cukup dengan konsep-konsep memukau, tapi juga harus dilengkapi dengan praktek di lapangan. Maka penciptaan wahana pengalaman harus segera diperbanyak, agar tak ada panitia-panitia prematur yang canggung dengan hak serta kewajiban kepanitiaan.

Tak usah saling menyalahkan, karena setiap orang dalam kepanitiaan ini punya proporsi membuat kesalahan yang hampir sama. Tak usah saling menuduh, karena setiap orang dalam kepanitiaan ini punya probabilitas yang sama untuk dituduh. Tak usah saling menjatuhkan, karena setiap orang dalam kepanitiaan ini tak ada yang sempurna. Yang membahagiakan adalah dalam kepanitiaan ini tak ada yang saling menyalahkan, tak ada yang saling menuduh, tak ada yang saling menjatuhkan, tak ada yang mengeluh, tak ada yang mencaci kekurangan dan tak ada yang melontarkan kalimat-kalimat pesimis. Inilah yang membuatku bangga menjadi bagian dari kepanitiaan ini. Suatu kehormatan bisa bergabung bersama kalian, teman.  

Acara nasional ini adalah langkah awal kita membuktikan eksistensi kita sebagai bagian dari mahasiswa psikologi di Indonesia. Tak usah canggung mengakui hal itu, karena kita memang pantas untuk mengakuinya.
Terimakasih kepada seluruh teman-teman ILMPI yang sudah memberikan kami kehormatan menjadi tuan rumah di RAKORNAS ke II ini. Terimakasih atas kesempatan belajar secara langsung dalam event nasional yang diberikan teman-teman. Terimakasih telah memberi kami pelajaran yang sangat berharga. Terimakasih telah menjadikan kami bagian dalam keluarga mahasiswa psikologi Indonesia. Terimakasih, kami merasa dihargai J

Tak ada kata yang pantas kami ucapkan selain (lagi-lagi) terimakasih untuk berbagai pihak yang membantu kami dalam penyelenggaraan ini. Terimakasih atas dukungan tiada henti yang membuat kami malu untuk mundur walau selangkah. Terimakasih atas doa-doa untuk kelancaran acara. Terimakasih atas pinjaman dan pengorbanan material untuk terselenggaranya acara ini. Terimakasih, kami tak bisa menyelenggarakan acara ini tanpa bantuan kalian.  Mohon maaf atas segala kekhilafan yang kami lakukan sebelum, setelah dan selagi acara berlangsung.

Tuhan, terimakasih Kau benar-benar tahu kami mampu untuk menyelesaikan kewajiban ini. Mampukan kami dalam menyelesaikan kewajiban kami yang lainnya termasuk kewajiban akademik kami. Mampukan, mudahkan dan kuatkan kami, Tuhan. Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat-Mu. 
Read More

TERIMAKASIH AKU BAHAGIA


Bahagia itu sederhana, sesederhana kehadiranmu. Denganmu, semua hal bisa menjadi sebab kebahagiaan. Karenamu, semua hal kecil yang biasa menjadi luar biasa. Bersamamu, hari-hari yang berlalu dengan membosankan berubah menjadi menyenangkan. Intinya, bila ada kau, kadar bahagiaku bertambah.

Kau tahu, diammu saja dapat membuatku tenang. Senyummu saja dapat membuatku terbang. Tawamu saja dapat membuatku mabuk kepayang.

Entah bagaimana sederhananya kau mempengaruhi kehidupanku. Pengaruhmu seperti pasir dari letusan gunung merapi. Datang tiba-tiba dengan kuota yang berlebihan.

Sayangnya, aku tak tahu mengapa kau datang pada saat ini, dengan cara seperti ini dan mempengaruhiku seperti ini. Negatifkah? Positifkah? Aku tak tahu. Apalah yang kutahui tentang kau. Aku tak tahu apa-apa. Sayang, kau seperti riak ombak yang datang bergerombol lalu kemudian pergi sedikit demi sedikit. Andai kubisa mengandaikan kau dengan lebih baik, sayangnya kutak bisa karena ku tak tahu arti semua sikapmu. 

Tapi sungguh, hadirmu banyak memberi arti baru, pelajaran baru, kebijaksanaan baru. Tak lupa, rasa menyenangkan yang baru. Ah, Tuhan. Aku tak bisa membahasakan lagi bagaimana kau begitu membuatku bahagia.

Tunggu dulu, aku yakin ini bukan cinta. Sungguh. Yang kurasakan hanya kekaguman yang berlebihan. Yang kuselami hanya kumpulan kebahagiaan yang kuciptakan sendiri. Hanya kesenangan-kesenangan temporer yang bisa hilang seiring berjalannya waktu. Aih, tahu apa aku tentang cinta, hahahaha.

Terimakasih telah menjadi kejutan menyenangkan di akhir tahun ini. Terimakasih telah memberi semangat tambahan untuk menjalani hari. Terimakasih telah menularkan semangat berbagi tiada henti. Terimakasih atas banyaknya ilmu yang tak pernah kau ragu untuk membaginya. Terimakasih telah percaya padaku. Terimakasih atas pertemanan yang menyenangkan dan membahagiakan. Terimakasih, aku bahagia! J J J
Read More

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)