Entah kalimat apa
lagi yang harus kutuliskan disini. Yang jelas, kata “terimakasih” saja sudah
menggambarkan betapa bersyukurnya aku bisa menjadi bagian dari kepanitiaan
rapat koordinasi nasional (RAKORNAS) Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi
Indonesia (ILMPI) yang ke-II. Aku, kami, mahasiswa Fak. Psikologi UIN Sunan
Gunung Djati Bandung benar-benar bahagia dan bangga bisa menjadi bagian dari
ILMPI. Mengapa? Karena disini kami bisa bertemu dengan mahasiswa Psikologi di
berbagai Universitas di Indonesia. Disini kami bisa merasakan bagaimana
dinamika organisasi yang sarat dengan perbedaan kultural. Disini kami bisa
merasakan bagaimana kami sebagai mahasiswa psikologi dapat berpengaruh secara
nasional. Disini kami menjalin silaturahmi secara personal dan lembaga yang
mungkin saja tidak dapat ditemukan di tempat lain. Disini kami merasa kami satu
keluarga.
Acara nasional yang
kami persiapkan dengan waktu yang teramat singkat ini membuat kami banyak
belajar. Belajar mengorganisasikan kepanitiaan dan hal-hal yang berkaitan
dengannya secepat kilat. Belajar berkoordinasi dengan pengurus nasional yang
tak ada di dekat kita. Belajar untuk mengerti bahwa setiap orang sudah berusaha
secara optimal walau mungkin menurut kita itu belum optimal. Belajar membedakan
antara keras dan tegas. Belajar menjadi manusia dengan memahami manusia.
Belajar untuk mengerti.
Walau ternyata
banyak sekali kekurangan dalam kepanitiaan kami, tapi itu tak mengurangi rasa
bangga kami kepada seluruh panitia RAKORNAS ILMPI KE-II. Sungguh, bekerjasama
dengan kalian adalah kesempatan emas yang mahal harganya. Kalian membuktikan
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung tidak pantas untuk dianggap
remeh. Kita sama dengan universitas lainnya. Kapasitas kita sama dengan kampus
manapun. Kita, mahasiswa UIN SGD BDG, tak bisa dipandang sebelah mata!
Acara demi acara
bergulir. Kekurangan demi kekurangan bermunculan. Tapi semua itu seharusnya
dapat membuat kita belajar, jangan pernah sama dengan sebelumnya. Harus menjadi
lebih baik, bila tidak kita hanya menghabiskan jatah beras di bumi saja!
Dengan acara
nasional ini, teman-teman termasuk aku juga harus kembali tersadar. Menjadi
organisatoris yang baik tidak cukup dengan konsep-konsep memukau, tapi juga
harus dilengkapi dengan praktek di lapangan. Maka penciptaan wahana pengalaman
harus segera diperbanyak, agar tak ada panitia-panitia prematur yang canggung
dengan hak serta kewajiban kepanitiaan.
Tak usah saling
menyalahkan, karena setiap orang dalam kepanitiaan ini punya proporsi membuat
kesalahan yang hampir sama. Tak usah saling menuduh, karena setiap orang dalam
kepanitiaan ini punya probabilitas yang sama untuk dituduh. Tak usah saling
menjatuhkan, karena setiap orang dalam kepanitiaan ini tak ada yang sempurna.
Yang membahagiakan adalah dalam kepanitiaan ini tak ada yang saling
menyalahkan, tak ada yang saling menuduh, tak ada yang saling menjatuhkan, tak
ada yang mengeluh, tak ada yang mencaci kekurangan dan tak ada yang melontarkan
kalimat-kalimat pesimis. Inilah yang membuatku bangga menjadi bagian dari
kepanitiaan ini. Suatu kehormatan bisa bergabung bersama kalian, teman.
Acara nasional ini
adalah langkah awal kita membuktikan eksistensi kita sebagai bagian dari
mahasiswa psikologi di Indonesia. Tak usah canggung mengakui hal itu, karena kita
memang pantas untuk mengakuinya.
Terimakasih kepada
seluruh teman-teman ILMPI yang sudah memberikan kami kehormatan menjadi tuan
rumah di RAKORNAS ke II ini. Terimakasih atas kesempatan belajar secara
langsung dalam event nasional yang diberikan teman-teman. Terimakasih telah
memberi kami pelajaran yang sangat berharga. Terimakasih telah menjadikan kami
bagian dalam keluarga mahasiswa psikologi Indonesia. Terimakasih, kami merasa
dihargai J
Tak ada kata yang
pantas kami ucapkan selain (lagi-lagi) terimakasih untuk berbagai pihak yang
membantu kami dalam penyelenggaraan ini. Terimakasih atas dukungan tiada henti
yang membuat kami malu untuk mundur walau selangkah. Terimakasih atas doa-doa
untuk kelancaran acara. Terimakasih atas pinjaman dan pengorbanan material
untuk terselenggaranya acara ini. Terimakasih, kami tak bisa menyelenggarakan
acara ini tanpa bantuan kalian. Mohon
maaf atas segala kekhilafan yang kami lakukan sebelum, setelah dan selagi acara
berlangsung.
Tuhan, terimakasih
Kau benar-benar tahu kami mampu untuk menyelesaikan kewajiban ini. Mampukan
kami dalam menyelesaikan kewajiban kami yang lainnya termasuk kewajiban
akademik kami. Mampukan, mudahkan dan kuatkan kami, Tuhan. Puji dan syukur
selalu kami panjatkan kehadirat-Mu.
0 comments:
Post a Comment