Saturday, December 15, 2012

PEMAIN, PELATIH, SUPPORTER DAN KAMI


GOL!!! Teriakan demi teriakan semakin membuat pengang telinga. Sungguh, tak ada yang membahagiakan selain melihat perjuangan teman-teman kami dilapangan yang tidak hijau di depan sana. Kurang dari dua puluh orang berlarian kesana kemari, mengejar benda bulat kecil bernama bola. Sikut sana sikut sini biasa terjadi. Aih, betapa gemasnya melihat gawang lawan sulit sekali dijebol. Betapa menegangkannya melihat gerombolan lawan mendekat ke gawang kami.

Aku hanya bisa menonton mereka yang berjuang membawa nama Fakultas Psikologi UIN Bandung. Aku tak bisa bermain futsal, bola ataupun permainan olahraga lainnya. Aku hanya supporter abadi yang hanya bisa berteriak menyemangati.

Tabuhan drum semakin bertalu-talu, membuatku hanyut dalam semangat bersama supporter lainnya. Sungguh, Aku tak pernah sesemangat ini!

Yeah! Tim kami lolos ke babak berikutnya. Sebenarnya aku tak begitu peduli apakah kami menang atau tidak, karena menurutku yang penting adalah prosesnya. Menang dan kalah hanyalah bonus tambahan atas proses persiapan yang dihabiskan setiap timnya. Walaupun demikian, tak bisa dipungkiri bahwa setiap tim pasti mendambakan kemenangan.

Semangat bersatu begitu kentara di lapangan sana. Semangat untuk menjadi yang terbaik begitu terlihat disana. Semangat membuktikan eksistensi begitu lekat adanya. Kau tahu, semangat itu menular kepada para supporter, termasuk aku.

Terimakasih tim futsal Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SGD BDG yang tak bisa kusebutkan satu-satu namanya disini. Kalian benar-benar membuat kami bangga dengan segala perjuangan dan kerja keras kalian. Terimakasih telah menularkan banyak semangat positif yang tadi kusebutkan kepada kami. Terimakasih telah mau berbagi kebahagiaan bersama kami. Terimakasih telah mengharumkan nama Psikologi UIN Bandung dengan berani bertanding dengan kampus lain yang mungkin lebih tenar daripada kampus kami. Terimakasih untuk segalanya. Maaf kami belum bisa mengapresiasi lebih banyak daripada yang kalian terima. Maaf bila penerimaan kami jauh dibawah apa yang teman-teman harapkan. Maaf bila semangat kalian seakan bertepuk sebelah tangan. Inilah kami dengan segala keterbatasan. Walau aku tak suka memaklumi sesuatu, tapi kali ini kuharus berkata, mohon maklumi segala keterbatasan ini. Kami sudah berbuat banyak untuk mengoptimalkan kemampuan kami, tapi bila ternyata kurang, maka inilah yang dinamakan keterbatasan.

Terimakasih pelatih kami : Om Aep Sofiana. Terimakasih telah mengajarkan kami arti ikhlas, berkorban tanpa perhitungan dan juga komitmen terhadap tanggung jawab pribadi. Kami banyak belajar darimu, om. Terimakasih kami ucapkan sebanyak-banyaknya.

Terimakasih para supporter yang sudah melebihi para penabuh genderang perang dan para cheerleaders yang selalu ceria dan setia menemani perjuangan teman-teman para pemain tim kami. Suatu kebanggaan bisa bertemu orang-orang penuh semangat seperti kalian.

Terimakasih para orang hebat di bidang olahraga dan seni SMF Psikologi UIN SGD BDG : Achmad Fikri Heriyadi, Hafidz Fahmil Haq, Tsani Hudaya, Isnaeni Febriyanti, dan Nur Aprilia Noviani. Terimakasih tetap berkontribusi dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Tetap semangat kontribusi teman-teman! Mengutip kalimat seorang teman senior nan jauh disana, “Selagi menjadi mahasiswa, mari mengabdi untuk Indonesia!”

Saat kalian berlomba mencetak gol, saat para supporter berteriak riuh memberikan semangat dan dukungan, saat pelatih dan kakak-kakak senior mengarahkan para pemain, saat itulah kami tahu bahwa semangat kami tak boleh mengendur sedikitpun. Semangat untuk mengabdi lebih banyak, SEMANGAT AKTIF-KONTRIBUTIF!

1 comments:

Anonymous said...

wah seru yah.... hehehhe tulisannya keren..

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

Powered by Blogger.

Quote

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)